KETIK, BLITAR – Penemuan kerangka manusia di area persawahan Dusun Dromot Timur, Desa Purwokerto, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, menggegerkan warga setempat. Kejadian ini dilaporkan pada Sabtu pagi, 25 Januari 2025.
Kapolsek Srengat, Kompol Randhy Irawan, SH, MSi, menyampaikan bahwa kerangka tersebut ditemukan oleh seorang warga yang sedang memotong rumput untuk pakan ternak.
“Kami menerima laporan kejadian, segera mendatangi lokasi, dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP),” ujar Kompol Randhy, Minggu 26 Januari 2025.
Kerangka manusia ditemukan oleh Ali Susanto (43), seorang warga Dusun Dromot Barat, Desa Purwokerto. Berdasarkan keterangannya, sekitar pukul 06.00 WIB ia sedang memotong rumput gajah di lahan yang disewanya. Saat itu, ia mencium bau tidak sedap dan menemukan tulang manusia di sela-sela rumput.
“Awalnya saya mengira bau tersebut berasal dari bangkai hewan karena di sekitar lokasi sering ada ular. Namun, setelah melihat tulang kaki, saya langsung memberitahu tetangga saya, Pak Basuki, dan bersama-sama kami memastikan bahwa itu adalah kerangka manusia,” ungkap Ali.
Menurut Basuki (58), kerangka ditemukan dalam posisi terlentang dengan kaki menekuk menyerupai posisi bersila. Di dekatnya ditemukan sebuah botol air mineral kosong berukuran 600 ml. Penemuan ini kemudian dilaporkan kepada Ketua RT setempat, Sunaryo, yang segera menghubungi Polsek Srengat.
Petugas Polsek Srengat dan Tim Reskrim Polres Blitar Kota yang datang ke lokasi langsung melakukan olah TKP. Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, mayat tersebut diperkirakan sudah meninggal sekitar tiga minggu yang lalu.
“Kondisi kepala hanya tinggal tulang tengkorak, sementara tubuh lainnya sudah menjadi kerangka. Bagian kaki masih memiliki jaringan kulit yang menyusut. Identitas korban tidak ditemukan, tetapi pakaian yang dikenakan masih utuh,” jelas Kompol Randhy.
Kapolsek Srengat menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan beberapa langkah awal untuk menangani kasus ini, di antaranya meminta keterangan dari saksi-saksi, yaitu Ali Susanto, Basuki, dan Sunaryo. Menghubungi tim forensik dari Rumah Sakit Bhayangkara Kediri untuk proses identifikasi kerangka. Mengevakuasi kerangka ke RSUD Srengat untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Kompol Randhy menyatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan perangkat desa dan kecamatan untuk mencari informasi terkait laporan orang hilang.
“Selain itu, kami menunggu hasil forensik untuk mengetahui identitas korban dan penyebab kematiannya,” jelasnya.
Hingga saat ini, tidak ada laporan kehilangan warga di sekitar wilayah Srengat. Penyebab kematian korban masih menjadi misteri dan akan terus diselidiki oleh pihak kepolisian.(*)