KETIK, SURABAYA – Transisi energi, yaitu peralihan dari energi fosil ke energi terbarukan, menjadi isu global yang mendapat perhatian luas, termasuk di Indonesia. Tujuannya adalah mengatasi perubahan iklim dan mengurangi emisi gas rumah kaca.
Dalam upaya ini, media lokal memiliki peran strategis untuk menyebarkan informasi serta mengedukasi masyarakat melalui jurnalisme konstruktif.
CEO Kapol.ID, Duddy RS, menekankan pentingnya membangun percakapan langsung dengan masyarakat dalam menggali isu atau gagasan.
"Kami menerapkan pendekatan percakapan dengan warga. Dari situ, muncul gagasan-gagasan yang sebelumnya hanya mengendap dan tidak tersampaikan," ungkapnya dalam acara Local Media Outlook 2025 pada Rabu, 5 Februari 2025.
Salah satu langkah nyata yang telah dilakukan Kapol.ID adalah mengangkat isu tanaman Indigofera sebagai alternatif bahan bakar di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Tanaman ini memiliki batang dengan kandungan karbon tinggi, sehingga berpotensi menggantikan batu bara.
Duddy bercerita bahwa ide publikasi tentang Indigofera bermula dari percakapan dengan warga di Tasikmalaya.
"Kami datang langsung ke sana, berbincang dengan warga di kandang ternak, dan menemukan lahan sekitar 10 hektar yang sudah digunakan untuk budidaya Indigofera," katanya.
Lebih dari sekadar mendukung transisi energi, budidaya Indigofera juga berpotensi mendorong swasembada energi di tingkat lokal. Tanaman ini bahkan telah dikenal sejak zaman kolonial sebagai bahan pewarna alami.
Media lokal berperan penting dalam menyuarakan gagasan masyarakat agar mendapatkan perhatian dari pemerintah.
"Melalui publikasi ini, kami mengajak DPRD dan pemerintah setempat untuk turun langsung ke lapangan dan mencari solusi dalam pengembangan budidaya Indigofera," pungkas Duddy.
Dengan peran aktif media lokal, gagasan dari masyarakat bisa lebih mudah tersampaikan, mendukung kebijakan energi berkelanjutan, dan membawa manfaat nyata bagi lingkungan serta ekonomi lokal.(*)