KETIK, ACEH SINGKIL – Perjuangan keras pelajar SMP - SMA asal Kayu Menang, kecamatan Kuala Baru, Singkil, harus berjuang melewati air pasang ketika hendak ke sekolah.
Keadaan ini terpaksa dilakukan, mengingat jalan itu menjadi satu - satunya menuju ibukota kabupaten Aceh Singkil untuk bersekolah. Masalahnya jlan Kuala Baru - Kilangan, Singkil, tersebut hingga kini belum ditingkatkan, kata Sukardi, SH, Kamis, 24 April 2025, warga setempat.
Ia mengatakan, semestinya pemerintah daerah maupun provinsi semestinya segera menyelesaikan urusan wajib sarana transportasi warga untuk memudahkan akses masyarakat katanya.
Rencananya jalan lintas menghubungkan Kilangan, Aceh Singkil ke Bulu Sema, Aceh Selatan, itu sudah sejak beberapa tahun lalu, namun herannya hingga kini masih menyisakan pekerjaan besar.
"Kasihan anak-anak sekolah yang dari Kayu Menang menuju Singkil, mesti berjuang melawan peruntungan melewati musim pasang dan surutnya air," sebut Sukardi.
Bukan hanya anak - anak sekolah saja yang mengalami kendala dikala air pasang kata Sukardi, menambahkan namun juga para masyarakat yang hendak bepergian ke ibukota kabupaten.
Resiko lain yang juga dialami pemilik kenderaan, baik roda dua maupun roda empat yakni genangan air laut yang asin bisa membuat kropos keluhnya.
"Bila usai bepergian, kendaraan tidak kita doorsmer (cuci) dipastikan akan berkerak dan akhirnya menjadi rusak akibat air asin laut," papar Sukardi.
Ia berharap agar Pemerintah Provinsi Aceh dapat segera menuntaskan peningkatan jalan dimaksud, guna mempermudah akses masyarakat dari dan ke Kuala Baru ucapnya.
Biasanya, kata Sukardi, bila dimalam hari air pasang naik, terpaksa harus menunggu sampai 5 jam lamanya untuk berangsur surut barulah bisa jalan dilalui. Air pasang itu terkadang malam atau siang, sulit diprediksi.
"Parahnya lagi jalan tersebut belum ada lampu jalan atau penerangan, masih sekedar instalasi saja belum masuk arus sehingga warga mengalami kesulitan melintas, hingga terkesan terisolir pula," ucap Sukardi.
"Entah sampai kapan kami mengalami semua ini, terus berkutat dengan air pasang setiap hari. Semoga saja pemerintah provinsi segera memperbaiki," ungkapnya. (*)