Perjuangan Siti Lutfiyatul Kharisma, Mahasiswi UINSA Finalis Aksi Indonesia Asal Pelosok Desa Senori Tuban

28 Maret 2025 23:41 28 Mar 2025 23:41

Thumbnail Perjuangan Siti Lutfiyatul Kharisma, Mahasiswi UINSA Finalis Aksi Indonesia Asal Pelosok Desa Senori Tuban Watermark Ketik
Siti Lutfiyatul Kharisma bersama orangtua dalam Aksi Indonesia, 28 Maret 2025. (Foto: Ahmad Istihar/Ketik.co.id)

KETIK, TUBAN – Siti Lutfiyatul Kharisma, Mahasiswi semester 6 UINSA Surabaya, berhasil masuk Grand Final Aksi Indonesia, sebuah program tayangan stasiun televisi swasta.

Gadis kelahiran Tuban, 17 November 2003 ini bertempat tinggal di pelosok desa satu jam lebih perjalanan dari pusat kota Tuban, tepatnya di Desa Wanglukulon, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Siti Lutfiyatul Kharisma, akrab disapa Risma, telah menunjukkan kemampuan dan ketekunan yang luar biasa dalam mengikuti kompetisi tersebut. Bagaimana tidak, putri pasangan Ulfayati dan Kacung Ahmad Muzammil ini merupakan keluarga kalangan biasa.

Ayahnya berprofesi seorang tukang bangunan sekaligus mengabdi sebagai guru ngaji di Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ) di kampungnya.

Diketahui, ayahnya juga berkhidmat di kepengurusan Majelis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor (MDS RA) Wanglukulon PAC GP Ansor Senori. Sedangkan ibunya adalah ibu rumah tangga yang aktif di badan otonom organisasi Nadlatul Ulama sebagai Sekretaris Fatayat pengurus ranting Wanglukulon.

Berkah tekad dan nekatnya yang kuat, orang tuanya akhirnya memberi izin dia berangkat ke Jakarta dalam mengikuti audisi Aksi Indonesia. Meskipun, Ia tahu bahwa kompetitor aksi Indonesia lainnya rata rata memiliki latar belakang yang lebih kuat. Seperti bergelar doktor atau lulusan luar negeri. Risma tetap tidak menyerah.

Foto Risma saat akan berangkat tampil grand Final Aksi Indonesia (28 Maret 2025)(Foto Ahmad Istihar/Ketik.co.id)Risma saat akan berangkat tampil grand Final Aksi Indonesia, 28 Maret 2025. (Foto: Ahmad Istihar/Ketik.co.id)

"Awal audisi, Risma bertekad dan nekat berangkat pengen ikut audisi Aksi Indonesia. Minta izin. Awalnya kami sebagai orang tua berat. Namun, karena nekat ahirnya kami antar ke bandara," ungkap sang ibu, Ulfayati.

Kini, kurang lebih sebulan, tepatnya Jumat 28 Maret 2025, Risma telah berhasil masuk sebagai finalis Aksi Indonesia dan akan bersaing dengan peserta lainnya untuk meraih gelar juara.

Pihak keluarganya sangat bangga dengan pencapaian Risma dan berharap bahwa ia dapat membawa nama Pondok Pesantren An-Nihayah dan Kecamatan Senori. Meski diakui oleh ibu Ulfayati saat awal audisi sampai masuk Grand Final, keluarga minder karena selama di studio tidak ada yang mendampingi baik dari pemerintah kabupaten Tuban.

Pun begitu, Ulfayati bersyukur dengan penampilan anak sulung Risma mulai mendapatkan respons dan dukungan warga Masyarakat Indonesia termasuk keluarga besar Nahdlatul Ulama.

"Selama di Jakarta, Risma hanya didampingi oleh Bapak Kades Wanglukulon, Sedangkan peserta lainnya didampingi oleh pejabat-pejabat daerah masing-masing. Semoga anak kami bisa membawa nama baik Kecamatan Senori dan Pondok Pesantren, dan menjadi Juara Aksi Indonesia 2025," tutup Ulfayati. (*)

Tombol Google News

Tags:

Aksi Indonesia Riroyoyoan Ramadan Siti Lutfiyatul Kharisma Risma Pemkab Tuban