KETIK, SURABAYA – OpenAI melawan gugatan Elon Musk. Mereka membuat gugatan baru dengan menyebut Musk ingis menguasai inovasi kecerdasan buatan (AI) untuk keuntungan pribadi.
OpenAI menyebut bos X itu menggunakan taktik dengan itikad buruk untuk melemahkan perusahaan OpenAI selaku pembuat ChatGPT.
Dalam gugatannya, pengacara OpenAI mengatakan bahwa aksi Musk tersebut dibuat untuk merusak masa depan OpenAI, dan hal itu harus dihentikan.
"Aksi Elon yang nonstop menyerang kami adalah sebuah taktik dengan itikad buruk untuk melambatkan OpenAI dan menguasai inovasi AI untuk keuntungan pribadi. Hari ini kami akan melawan gugatan tersebut untuk menghentikan dia," tulis OpenAI di akun X @OpenAINewsroom.
"Musk harus disetop agar tak melakukan aksi melawan hukum dan tak adil lainnya di masa depan, dan harus bertanggung jawab atas semua kerusakan yang ia sebabkan," tambahnya.
Musk sejatinya salah satu pendiri OpenAI. Musk dan CEO OpenAI Sam Altman mendirikan OpenAI pada 2015. Tetapi Musk keluar sebelum perusahaan tersebut menjadi bintang teknologi.
Baru-baru ini Musk kemudian mendirikan perusahaan AI miliknya sendiri, xAI, pada 2023. Dia sebelumnya mencoba mencegah pembuat ChatGPT tersebut beralih ke model nirlaba, yang berpuncak pada kasus pengadilan saat ini.
Pada awal 2025, Musk menawar untuk membeli OpenAI senilai USD 97,4 miliar, dan menyebut ini sudah waktunya OpenAI untuk kembali menjadi open source, dan berfokus pada kebaikan seperti tujuan awalnya.
Tawaran tersebut ditolak mentah-mentah oleh semua dewan direksi OpenAI. Mereka lantas menyebut Musk tak tahu malu, dilansir dari The Verge, Kamis 10 April 2025. (*)