Polisi Bunuh Diri, IPW: Atasan Harus Peka Terhadap Kondisi Psikologis Anggotanya

Jurnalis: Husni Habib
Editor: Muhammad Faizin

3 Mei 2024 14:00 3 Mei 2024 14:00

Thumbnail Polisi Bunuh Diri, IPW: Atasan Harus Peka Terhadap Kondisi Psikologis Anggotanya Watermark Ketik
Ilustrasi bunuh diri. (Foto: Dok. Ketik.co.id)

KETIK, SURABAYA – Kasus seorang bintara anggota Polresta Manado yang melakukan aksi bunuh diri di Jakarta pada Kamis (25/4/2024), semakin menambah deretan polisi yang yang memilih mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.

Dari fenomena ini dapat dipahami jika anggota kepolisian juga manusia biasa yang juga memiliki beragam problema kehidupan. Ditambah tugas yang berat dimana harus menghadapi tekanan tinggi, misalnya harus berhadapan dengan para pelaku kejahatan, dan sebagainya.

Hal ini tentu saja membuat pekerjaan sebagai anggota polisi memiliki tingkat stres yang sangat tinggi. Banyak hal yang mendasari motif bunuh diri bagi anggota Polri, mulai dari persoalan ekonomi, keluarga, pekerjaan, hingga asmara. 

Menurut data dari Indonesia Police Watch (IPW), sejak tahun 2013 terjadi tren kenaikan kasus polisi bunuh diri sebesar 300% dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Melihat banyaknya kasus bunuh diri yang mendera anggota korps Bhayangkara, Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso mengatakan faktor pribadi dan psikis anggota polisi masuk akal apabila menjadi motif bunuh diri.

Oleh karena itu, kata Teguh, pucuk pimpinan polisi mesti mendeteksi dini prajuritnya yang tampak punya masalah pribadi. Atasan harus mengarahkan agar anggotanya berkonsultasi kepada psikolog jika terdapat anggotanya yang memiliki masalah pribadi.

“Atasan harus ingat jangan hanya menekan dan memberi tugas dan target kerja, tapi juga harus memperhatikan kondisi psikis anggotanya yang tertekan,” jelas Sugeng

“Jadi atasan, keluarga, dan teman kerja yang mengingatkan,”imbuhnya.

Berikut ini adalah beberapa daftar polisi yang bunuh diri

1. Januari 2015, Briptu Guntur Waluyo, anggota Polres Sukabumi juga mengakhiri hidupnya dengan cara menembak kepalanya sendiri. Tragisnya, ia melakukan bunuh diri ini di depan pacarnya.

 

2. Mei 2015, anggota Satuan Reskrim Polres Jakarta Pusat, Brigadir Wahyudi melakukan aksi bunuh diri dengan memuntahkan timah panas di kepalanya sendiri. Tragisnya, ia meregang nyawa di hadapan dan di kediaman kekasihnya.

 

3. Februari 2016, Kepala Unit Tindak Pidana Korupsi Polresta Bandar Lampung Iptu Syahir Perdana Lubis, ditemukan meninggal di kamarnya dengan luka tembak di kepala. Motifnya karena tidak sanggup menahan sakit yang dideritanya.

 

4. Maret 2020, personel polisi di Sat Sabhara Polda Sumut, Bripda Mulia Indra Sakti, ditemukan tewas gantung diri di kamar kostnya. Ia memilih gantung diri diduga karena terlilit hutang.

 

5. Januari 2023, Bripka AS yang merupakan anggota Polres Samosir ditemukan meninggal dunia pada 23 Januari 2023 di Samosir, diduga karena minum sianida.

 

6. April 2024, yang terbaru adalah Brigadir RA yang merupakan anggota kepolisian yang bertugas di Polresta Manado yang ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di dalam mobil Alphard di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, pada (25/4/ 2024). Dirinya bunuh diri dengan menembak kepalanya sendiri. (*) 

Tombol Google News

Tags:

Polri Kepolisian bunuh diri Konseling psikologi kompolnas Beban kerja problema kehidupan Stres