KETIK, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan kenegaraan ke Cina selama tiga hari yang menghasilkan investasi ke Indonesia sebesar US$ 10,07 miliar atau setara dengan sekitar Rp 157,64 triliun. Kerja sama itu dilakukan antar pelaku usaha dari kedua negara.
Para pengusaha menyepakati sejumlah perjanjian kerja sama yang sejalan dengan program prioritas pemerintah, antara lain di bidang ketahanan pangan, ketahanan energi, hilirisasi 26 komoditas utama dalam negeri, serta di bidang pemajuan sains dan teknologi.
Dukungan itu dituangkan dalam nota kesepahaman (MoU) antara Pemerintah Cina dengan Pemerintah Indonesia. Prabowo dan Xi Jinping menyaksikan penandatanganan kerja sama itu.
Kedua negara dalam hal ini menyepakati pendanaan MoU bertajuk Food Supplementaion and School Feeding Programme in Indonesia.
Sekretaris Menko Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengungkapkan, pertemuan Prabowo dengan Presiden China Xi Jinping membahas hampir semua sektor dan melakukan penandatanganan 6 MoU bahkan bakal melahirkan proyek baru.
"Membahas beberapa proyek-proyek strategis antara kita dengan China, Jadi banyak yang kemarin dibahas dan hasilnya sangat positif," sebut Susiwijono dikutip dari Suara.com jaringan Ketik.co.id pada Senin 11 November 2024.
Ada kesepakatan-kesepakatan proyek baru ke depan dan saya kira yang paling penting sinyalnya sangat bagus karena Pak Presiden pertama yang dikunjungi adalah 2 kekuatan ekonomi besar. Habis dari China, hari ini sudah di Washington DC," lanjut Susiwijono.
Kunjungan Presiden Prabowo langsung ke dua negara dengan ekonomi terbesar yakni Cina dan AS, dalam lawatan ke China, Xi Jinping mendukung Prabowo dalam swasembada pangan dan swasembada energi. Susiwijono ikut Prabowo dalam lawatan ke Cjna dan baru tiba di Jakarta, pada dini hari sekitar pukul 01:00 WIB.
"Kemarin disampaikan di forum pertemuan kemarin kan ketemu lengkap dengan PM-nya juga, kemudian dengan presiden Xi Jinping. Jadi semua kebijakan kita ke depan sudah dibahas secara lengkap kemarin dan sinyalnya sangat positif sekali," lanjut Susiwijono.
"Pemerintah Cina sangat mengapresiasi Karena Pak Presiden langsung datang ke Cina. Dan kemarin membahas hampir semua hal yang perlu kita terjemahkan di level teknis sudah dibutuhkan kemarin," pungkasnya.