KETIK, MAKASSAR – Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakrulloh mengajak para investor untuk berinvestasi di Sulawesi Selatan. Hal itu diungkapkan Prof Zudan saat menghadiri Anging Mammiri Business Fair South Sulawesi Investment Forum (AMBF SSIF).
Kegiatan tersebut digelar Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulsel, di Hotel Claro Makassar pada Rabu, 20 November 2024. Banyak investor, buyer dan UMKM yang dihadirkan dalam event ini.
Prof Zudan membeberkan secara gamblang potensi yang dimiliki Sulsel untuk dilirik oleh investor. Seperti ribuan hektare tanah yang bisa dikembangkan dan siap untuk dikerjasamakan.
“Kalau mau bangun twin tower ada 19 hektar di CPI, ingin kembangkan perkebunan ada 500 hektar di Luwu Utara bisa dikembangkan,” kata Prof Zudan.
“Kami di Pemprov sedang melakukan pemetaan, dan ada lahan kami senilai Rp8,3 triliun yang bisa dikembangkan. Tentu ini perlu effort dan mari berinvestasi di Sulsel, saya akan mendukung semuanya,” sambungnya.
Mantan Pj Gubernur Sulbar itu menilai investasi sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Sehingga, ia akan mendorong investasi yang sehat dengan regulasi yang tidak ribet.
"Pertumbuhan ekonomi kita saat ini 5,08 persen. Tapi Presiden harap ekonomi tumbuh 8 persen. Kuncinya di investasi,” lanjut Prof Zudan.
“Karena itu, kalau ada regulasi di tingkat nasional dan provinsi yang menghambat, tolong disampaikan. Kalau ada pegawai yang nakal, laporkan. Kita harus buka ruang seluas-luasnya untuk investor datang berinvestasi di Sulsel,” tegasnya.
Kepala Perwakilan BI Sulsel, Rizki Ernadi Wimanda mengakui bahwa banyak potensi yang dimiliki Provinsi Sulsel. Mulai dari potensi investasi hingga perdagangan.
“Sulsel memiliki banyak potensi yang bisa ditawarkan kepada para investor. Kita adalah salah satu penghasil rumput laut, kemudian ada sektor pariwisata dan masih banyak lagi potensi lainnya,” jelas Rizki.
Rizki mengatakan, lewat acara bertema Amplifying Investment and Broadening Global Export Channels to Foster Economic Growth tersebut, sudah ada transaksi yang berhasil dilakukan.
“Sudah ada kerja sama mereka yang sudah deal, MOU untuk ekspor angkanya Rp91 miliar,” tandasnya.
Sebagai informasi, acara AMBF SSIF diikuti oleh 30 investor dan buyer. Beberapa di antaranya berasal dari luar negeri seperti Jepang, Amerika, India.(*)