Puluhan Korban Penipuan dan Investasi Bodong Geruduk Polres Jember, Ngaku Rugi Rp 3 Miliar

10 Maret 2025 17:05 10 Mar 2025 17:05

Thumbnail Puluhan Korban Penipuan dan Investasi Bodong Geruduk Polres Jember, Ngaku Rugi Rp 3 Miliar Watermark Ketik
Salah satu korban penipuan dugaan investasi bodong usai membuat laporan polisi ke Mapolres Jember pada Senin, 10 Maret 2025. (Istimewa/ Humas Polres Jember)

KETIK, JEMBER – Sebanyak 40 orang warga Jember mengaku jadi korban penipuan dan investasi bodong dengan nilai kerugian kurang lebih mencapai Rp 3 Miliar. Dari kejadian tersebut, terduga pelaku diketahui berinisial UL (31) asal Desa Panduman, Kecamatan Jelbuk, Jember. 

"Total untuk yang laporan 40 orang. Kami semua merupakan koordinator di tiap-tiap kecamatan. Mereka berasal dari Patrang, Arjasa, Sumbersari, Mayang, Silo, Ledokombo, paling banyak (warga) Jember. Juga ada dari Bondowoso," kata salah seorang korban Moh. Hamid saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Senin, 10 Maret 2025. 

Dari kasus tersebut, lanjutnya, para koordinator tersebut diketahui memiliki banyak pengikut. Kata Hamid, jumlah peserta bisa mencapai ribuan orang.

Hamid menjelaskan, terkait modus yang dilakukan yakni dalam bentuk arisan uang dan barang. Para korban awalnya percaya begitu saja, saat dijanjikan keuntungan besar oleh terlapor. 

"Korban pun ikut menjadi peserta, kemudian menyetor sejumlah uang dengan nominal beragam mulai Rp 3 juta sampai Rp 1,1 miliar. Ada juga, satu korban baru satu hari mentranfer uang Rp 100 juta. Tapi mbak UL itu tidak mengaku, juga tidak ada alasan diinvestasikan," ujarnya.

"Baru setelah disesak, akhirnya Mbak UL mengatakan bahwa uang korban habis digunakan untuk membayar utang-utangnya. Istilahnya dia gali lubang tutup lubang," sambungnya menjelaskan.

Untuk yang dalam bentuk barang. Salah seorang korban lainnya, Nurul Hasanah menjelaskan terlapor melakukan penipuan terkait jual beli sembako berupa daging, telur, dan minyak goreng. 

Korban dijanjikan sembako itu dengan harga murah, namun setelah korban menyetor uang barang yang dijanjiian tak kunjung diberikan.

"Kalau pakai telur itu, satu kerat itu Rp 150 ribu murah kan? Nah itu dirupakan arisan juga beberapa bulan, banyak yang ikut. Ada juga mie goreng, gula, dan daging. Kalau saya sendiri kerugian Rp 15 juta, saya investasi untuk beli daging lebaran dengan harga Rp 270 ribu per 3 Kg," ujar Nurul.

Atas kejadian itu, korban sebanyak 40 orang sebelumnya mendatangi tempat usaha Bakso milik terlapor di Kecamatan Jelbuk, Jember, Minggu malam, 9 Maret 2025 kemarin.

Karena tidak ada niat baik untuk menyelesaikan persoalan, puluhan korban akhirnya mendatangi Polsek Jelbuk, meminta polisi untuk mengamankan terduga pelaku.

"Yang mengamankan mbak UL bukan kami, tetapi polisi dari Polsek Jelbuk. Kemudian kami diarahkan untuk membuat laporan ke Polres Jember sekarang ini," ulasnya.

"Dari kejadian ini, kami juga baru dapat informasi jika pelaku (owner) ini residivis kasus yang sama di Polres Bondowoso. Saya dengar seperti itu, dan ini yang kedua kalinya. Bahkan mungkin lebih banyak korbannya," imbuhnya.

Menanggapi kasus ini, Kanit Pidum Satreskrim Polres Jember, Ipda Bagus Dwi Setiawan mengaku sudah mengamankan terduga pelaku.

Namun saat ini, kata Bagus, polisi masih melakukan proses penyelidikan terkait dugaan kasus penipuan dan investasi bodong ini.

"Terkait kasus ini, kami mencatat ada 42 orang korban. Untuk dugannya masuk unsur penipuan dan penggelapan, dan tersangka (terduga pelaku) masih satu orang," ujar Bagus.

"Saat ini masih proses pemeriksaan saksi-saksi dan pulbaket. Lebih lanjut terkait perkembangan akan kami kabari," imbuhnya. (*) 

Tombol Google News

Tags:

penipuan Investasi bodong Jember polres jember Polsek Jelbuk Satreskrim Polres Jember OJK Kanit Pidum Satreskrim Polres Jember Ipda Bagus Dwi Setiawan