KETIK, TANJUNG PINANG – Fidya Adystiara, Puteri Indonesia Kepulauan Riau (Kepri) 2 2025, baru-baru ini menjalani perjalanan penuh makna ke Pulau Penyengat, sebuah lokasi bersejarah yang menjadi pusat peradaban Melayu pada masa Kesultanan Riau-Lingga.
Konon dalam berbagai literatur dijelaskan, dinamakan Pulau Penyengat karena dahulu, para penjajah yang mencoba mendekat diserang oleh kawanan lebah penyengat yang sengaja dilepas warga sebagai bentuk perlawanan.
Artinya ini menunjukkan sebuah simbol kuat bahwa sejak awal, Pulau Penyengat ini ditakdirkan untuk menjaga kehormatan dan marwah bangsanya.
Gadis berusia 23 tahun asal Batam ini mengungkapkan kekagumannya terhadap kekayaan budaya dan nilai perjuangan yang tersimpan rapi di setiap sudut pulau kecil tersebut.
Sebagai mahasiswi Administrasi Bisnis yang juga gemar menari, Fidya merasa kedatangannya ke Pulau Penyengat adalah bagian dari upaya mendalami identitas budaya yang ia banggakan.
Momen Puteri Indonesia Kepri 2 2025, Fidya Adystiara, di Pulau Penyengat bak seorang putri. (Foto: Fidya for Ketik.co.id)
Lebih lanjut dalam hal ini salah satu momen paling berkesan baginya adalah saat mengunjungi rumah Nenek Raja Zainab, keturunan keenam Raja Ali Haji.
"Cerita-cerita sejarah yang disampaikan langsung dari keturunan bangsawan tersebut, menurut saya terasa hidup dan menyentuh hati," kata Fidya kepada Ketik.co.id, Kamis, 10 April 2025.
Tidak ketinggalan, Fidya yang juga anak kedua dari lima bersaudara ini nampak berziarah ke makam para tokoh besar seperti Raja Haji Fisabilillah, pahlawan nasional yang gugur melawan penjajah di Teluk Ketapang.
Lalu Raja Ali Haji sang pencipta Gurindam Dua Belas dan pelopor bahasa Indonesia baku, serta Engku Putri Raja Hamidah, sosok perempuan luar biasa yang menginspirasi, penjaga pusaka kerajaan dan penjaga martabat bangsa.
Baginya, pengalaman ini bukan hanya sebuah perjalanan wisata sejarah, tapi juga sebuah refleksi diri sebagai perempuan muda yang ingin membawa nilai-nilai luhur budaya Melayu ke kancah nasional dan global.
Melalui media sosial dengan akun Instagram-nya @fidyaadystiaraa, dirinya membagikan momen-momen bersejarah tersebut dan mengajak generasi muda untuk lebih mencintai warisan budaya bangsa.
“Semoga perjalanan ini membuat saya dan semua masyarakat lebih memahami arti perjuangan dan menjadi perempuan yang kuat membawa martabat leluhur dalam setiap langkah yang dijalani,” tandasnya penuh semangat. (*)