KETIK, BANDUNG – Dewan Pengurus Wilayah Lembaga Pembinaan Qiroatil Qur'an Provinsi Jawa Barat (DPW LPQQ Jabar) menggelar Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) untuk pertama kalinya, di Ruang Edukasi Masjid Raya Al Jabbar, Ahad 13 April 2025.
Rakerwil yang ditujukan untuk penataan pengurus organisasi dan program kerja 2025 dihadiri Ketua Umum LPQQ KH Mahbub Sholeh Zarkasyi dan diikuti puluhan peserta jajaran pengurus LPQQ Jabar.
Dalam arahannya, Ketum LPQQ KH Mahbub Sholeh Zarkasyi menyatakan agar setiap program kerja nantinya bisa berjalan dan bermanfaat bagi umat meski masih dalam segala keterbatasan.
Mahbub juga menekankan program apapun yang dirasa cocok bagi DPW Jabar dan bermanfaat bagi umat agar dilaksanakan tanpa harus berpikir panjang dan terkendala aturan.
"Program apa pun yang sesuai atau cocok untuk diterapkan di Jawa Barat, silahkan lakukan tanpa harus banyak pikir panjang. Kalau memang manfaatnya lebih bagus," tandas Mahbub.
Ia menambahkan, aturan jangan sampai menjadi kendala ketika akan melakukan gerakan untuk pengentasan buta aksara Al-Qur'an yang saat ini mencapai 70 persen muslim masih buta aksara Al Qur'an, menurut hasil survei Dewan Masjid Indonesia (DMI).
"Kalau misal ada pertanyaan, Pa Ketua ini melanggar AD/ART LPQQ, saya jawab aturan ini buatan manusia. Ingat, organisasi kita bukan untuk membangun kebesaran, tapi lebih membangun dampak dan manfaatnya bagi umat," pesan Mahbub.
Pada kesempatan itu Ketum juga menyatakan, untuk menjadi pengurus LPQQ tidak harus yang ahli Al-Qur'an. Terpenting adala adanya kepedulian untuk mewujudkan cita-cita mengentaskan buta aksara Al-Qur'an.
"Sebab ini adalah ladang ibadah kita. Wadah hidup kita di akhirat kelak. Pengurus harus punya kepedulian dan punya cita-cita untuk mengentaskan buta aksara Al Quran. Cita-cita inilah yang akan menjadi motivasi untuk bekerja karena menjadi pegurus itu harus bisa menggerakkan dan mebangkitkan ghirah untuk pengentasan buta aksara Al-Qur'an," tandas Mahbub.
Namun khusus muallim, tukas Mahbub, harus berasal dari parktisi pembelajaran Al Qur'an, karena harus mengelola para guru ngaji atau muallim di ribuan Kelompok Belajar Mengajar Al-Qur'an (KBMA) khususnya di Jawa Barat.
"Itu makanya kenapa dibentuk Muallim Center untuk peningkatan kualitas dan kompetensi para muallim," jelasnya.
Ketua LPQQ Jabar KH Tata M Tasdiq
Ketua LPQQ Jabar KH Tata M Tasdiq menambahkan, yang terpenting dalam penyusunan program kerja bukan sekedar banyaknya program saja. Tapi yang terpenting adalah program yang terealisasi dan berdampak untuk umat, khususnya program pengentasan buta aksara Al-Quran.
"Biar sedikit program, tapi bisa terealisasi dan langsung mengena ke umat. Nantinya dari program ini akan kita sodorkan saat audiensi dengan DPRD Jabar dan Pemprov Jabar," tandas Tata.
Tata kembali menegaskan, LPQQ Jabar memiliki tagline yang jelas 'Dangiang Parahyangan Resolusi Jihad', punya kekuatan yang jelas.
"Karena itu seluruh pengurus LPQQ Jabar tetap dalam satu nakhkoda, satu persepsi, satu visi misi LPQQ," tandas Tata.(*)