Soal Surah Az-Zumar Bertambah Satu Huruf, Ini Pesan MUI Labura

22 Maret 2025 16:27 22 Mar 2025 16:27

Thumbnail Soal Surah Az-Zumar Bertambah Satu Huruf, Ini Pesan MUI Labura Watermark Ketik
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Labura, H Syahrial Nasution. (Foto: Joko/Ketik.co.id-int)

KETIK, LABUHAN BATU – Adanya temuan penambahan huruf 'Nun pada ayat 33 surah Az-Zumar saat tadarusan di Masjid Taqwa Aek Kanopan Barat, Kualuh Hulu, Labuhanbatu Utara (Labura), Kamis, 20 Maret 2025 malam kemarin mendapat respon dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Laubura. 

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Labura, H Syahrial Nasution meminta hal itu tidak lagi perlu terjadi selanjutnya, khususnya terhadap pencetakan mushaf Al-Qur'an.

"Kami berhusnudzon saja, mungkin ini tidak ada unsur kesengajaan karena hanya ada bertambah satu huruf (huruf Nun-red). Mungkin saja ada kekhilafan," ujar Syahrial saat dikonfirmasi melalui WhatsApp pada Sabtu, 22 Maret 2025.

MUI Labura berharap, agar pihak yang terkait ataupun berwenang melakukan penarikan. Sebab hal itu merupakan tindakan yang terbaik. Selain itu, berbagai elemen juga diharapkan ikut berpartisipasi bertindak agar tidak semakin runyam.

"Kalau bisa ditarik dari peredaran mungkin itu lebih baik, tapi kalau tidak bisa, paling tidak melalui media supaya menshare, mushaf Al-Qur'an cetakan apa itu dan dalam surat apa dan ayat berapa, bahwa Al-Qur'an tersebut ada penambahan satu huruf (huruf ن) الذي menjadi الذين," ujarnya.

Pihaknya sendiri akan melakukan tindakan seperti ikut menyampaikan dalam setiap kesempatan pengajian dan lain sebagainya jika mengetahui mushaf Al-Qur'an cetakan apa dan mushaf Al-Qur'an apa yang terjadi penambahan tersebut 

Menurut Syahrial, fenomena itu merupakan cara Allah SWT untuk menjaga Al-Qur'an, selain dengan terus menambah banyaknya hafizh dan hafizhoh.

"Sehingga, jangankan untuk merubah satu ayat, untuk merubah satu hurufpun langsung bisa diketahui. Semoga hal seperti ini tidak terulang lagi dalam mencetak nushaf Al-Qur'an," paparnya mengakhiri.

Sebelumnya, sejumlah kalangan di sosial media dihebohkan sekaitan adanya perbedaan isi dalam al-quran tepatnya pada surat Az-Zumar.

Itu diketahui saat tadarusan di Masjid Taqwa Muhammadiyah Ranting Aek Kanopan Barat, Kecamatan Kualuh Hulu, Kabupaten Labura, Kamis tanggal 20 Maret 2025 malam.

Melansir postingan di akun Facebook @Sabar Inn, Jumat, 21 Maret 2025, dia terlihat meneruskan unggahan @ILyas Harahap yang menceritakan adanya penemuan perberaan satu huruf yakni 'Nun' ketika seorang ayah dan anak mengikuti tadarus.

 

Foto Dua lembar Al-Quran yang memiliki perbedaan di surah Az-Zumar di Labura hasil tangkapan layar handphone. (Foto: Joko/Ketik.co.id)Dua lembar Al-Quran yang memiliki perbedaan di surah Az-Zumar di Labura hasil tangkapan layar handphone. (Foto: Joko/Ketik.co.id)

 

"Bertambah satu huruf di Al-Qur'an yang baru.

Temuan ini hasil dari tadarus tadi malam antara Pak Aminurlah dengan putranya Habib di Masjid Bkm Taqwa Aekkanopan Barat. (surah Az-Zumar ayat : 33)", begitu postingan @ILyas Harahap yang diteruskan oleh @Sabar Inn.

Saat dihubungi kemarin, pemilik akun @Sabar Inn yakni Sabaruddin Marpaung yang juga selaku Ketua DPD Partai Ummat Labuhanbatu meminta agar pemangku kebijakan segera turun tangan.

"Iya, ada penambahan huruf 'nun' di surah Az-zumar ayat 33. Yang satu dibaca, Wallajina dan seterusnya, seharusnya hanya Wallaji dan seterusnya," ujarnya via telepon selular. (*) 

Tombol Google News

Tags:

Surah Az-Zumar ayat 33 Bertambah huruf Nun temuan Al Qur'an Labuhanbatu Utara Ketua MUI Labura H Syahrial Nasution Kecamatan NA IX-X Saat tadarusan