RSUD Ngudi Waluyo Blitar Fokus Tingkatkan Mutu Pelayanan untuk Masyarakat

Jurnalis: Favan Abu Ridho
Editor: M. Rifat

19 September 2023 13:00 19 Sep 2023 13:00

Thumbnail RSUD Ngudi Waluyo Blitar Fokus Tingkatkan Mutu Pelayanan untuk Masyarakat Watermark Ketik
Mustiko, Kahumas RS. Ngudiwaluyo Wlingi, Senin (18/9/2023) (Foto: Favan/ketik.co.id)

KETIK, BLITAR – Menyusul tudingan Ormas GPI tentang pelayanan dan pengelolaan rumah sakit yang sudah berbentuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), DPRD Kabupaten Blitar mengundang RSUD Ngudi Waluyo Wlingi dalam acara dengar pendapat (hearing) bersama Ormas Gerakan Pembaharuan Indonesia (GPI) Senin (18/9/2023).

Direktur RSUD Ngudi Waluyo Wlingi dr. Endah Woro Utami melalui Subko Humas Hukum, dan Pemasaran RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Blitar, Mustiko mengatakan, management rumah sakit terus berbenah sebagai upaya memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Pihaknya bahkan menyebut bahwa rumah sakit Wlingi bakal menjadi rujukan 7 penyakit besar.

"Sebenarnya rumah sakit Wlingi sudah banyak memiliki dokter spesialis dan sub spesialis. Bahkan tadi sudah saya sampaikan bahwa kita nanti akan merujuk 7 penyakit besar seperti pusat kanker, pusat jantung, pusat DM (diabetes melitus), KIA (kesehatan ibu dan anak) dan stroke. Jadi bagi orang sakit kanker yang sebelum ini dirujuk ke Malang, nantinya bisa ke Wlingi. Saat ini kita sedang menyiapkan sarana prasarana dan SDMnya," ungkap Mustiko.

Pihaknya juga mengklaim bahwa Kemenkes menetapkan RSUD Ngudi Waluyo Wlingi sebagai rumah sakit rujukan 7 penyakit besar seperti yang disebutnya tadi atau selevel RS Saiful Anwar Malang.

"Jadi nanti kalau mau kemo gak perlu ke Malang tapi cukup di Wlingi," imbuh Mustiko.

Soal pembatasan pengunjung yang dikeluhkan masyarakat seperti disampaikan Ormas GPI, Mustiko berdalih bahwa hal itu dilakukan demi kenyamanan pasien.

"Kami sebetulnya tidak membatasi, kita ada jam kunjung. Hari biasa jam 1 siang sampai jam 5 sore. Tapi misalnya pagi ada yang mau berkunjung bisa menghubungi satpam. Sekali lagi pasien itu butuh ketenangan dan kenyamanan supaya proses penyembuhan lebih cepat. Misalnya yang sakit anak-anak, bisa dijaga maksimal 2 orang yaitu orang tuanya," terang Mustiko.

Lanjutnya, bila ada keluarga pasien yang datang jauh dari luar kota, maka mereka pun tetap bisa berkunjung meskipun jam besuk sudah tutup.

Sementara itu, Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Blitar, Sulistiono mengatakan, pelayanan RSUD Ngudi Waluyo Wlingi dapat ditingkatkan lagi meskipun menurutnya sudah cukup baik.

"Sebetulnya sudah baik kalau saya lihat. Tapi kalau memang kurang baik ya harus ditingkatkan lagi," pungkasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Hearing Rapat hearing DPRD Kabupaten Blitar RSUD Ngudi Waluyo Wlingi