KETIK, SURABAYA – Pekerja Samsung Electronics di Korea Selatan memulai aksi pemogokan tiga hari untuk meminta kenaikan gaji, pada hari Senin (8/7/2024).
Dalam pernyataan resminya, serikat pekerja mengingatkan bahwa mereka bisa melakukan tindakan lebih lanjut terhadap chaebol -sebutan untuk perusahaan konglomerasi- terbesar di Korsel itu jika tuntutan tidak dipenuhi.
Serikat Pekerja Samsung Electronics Nasional (NSEU), yang memiliki sekitar 30.000 anggota yang membentuk lebih dari sekitar 24% dari tenaga kerja Samsung di Korea Selatan, juga menginginkan satu hari tambahan cuti tahunan bagi pekerja yang tergabung dalam serikat.
Para analis menilai, mogok kerja tersebut tidak akan membuat aktivitas pabrik Samsung terganggu secara signifikan. Sebab, mogok kerja tidak diikuti oleh mayoritas pekerja. Di sisi lain, perusahaan pembuat chip memori terbesar di dunia juga telah banyak menjalankan produksi secara otomatis.
Namun, hal itu menandakan penurunan loyalitas staf pada titik penting dalam industri chip saat perusahaan teknologi itu tengah berusaha mengembangkan teknologi kecerdasan buatan.
Menurut NSEU, ada 6.540 pekerja yang melakukan aksi mogok kerja pada hari ini. Aksi ini juga melibatkan pekerja yang memantau jalur produksi dan peralatan otomatis sehingga operasi dapat terpengaruh.
Presiden NSEU Son Woo-mok mengatakan banyak pekerja yang mendukung aksi ini demi mendapatkan kesejahteraan.
"Pendidikan tentang serikat buruh, belum cukup. Namun, saya rasa partisipasi ini tidak rendah karena serikat buruh kita masih muda dibandingkan dengan serikat buruh lainnya," ujarnya, dikutip dari laman CNA.
Sementara itu, Lee Hyun-kuk, wakil presiden NSEU mengatakan kemungkinan akan ada pemogokan lebih lanjut jika Samsung tidak memperbaiki peraturan mereka untuk kesejahteraan karyawan. (*)