KETIK, SUBANG – Finalis Duta Kesehatan Jabar 2023, Sinta Daniawati, akrab dengan panggilan Sinta, kerap menggelar penyuluhan digital dan gerakan peduli kesehatan mental remaja.
"Saat ini saya tinggal di daerah Tanjungsiang, Kabupaten Subang dengan pekerjaan sebagai bidan praktek mandiri," kata Sinta, lulusan Magister Manajemen Rumah Sakit kepada media online nasional Ketik.co.id melalui pesan singkat Whatsapp, pada hari Rabu (15/11/2023).
Pemilik akun media sosial Instagram @sintadaniawati ini mengatakan, advokasi yang dijalankan yaitu penyuluhan digital dalam bentuk grup Whatsapp yang bernama “Kelas Online Gratis”. Gerakan ini sudah dibentuk sejak tahun 2018 dan telah beranggotakan lebih dari 100 orang. Para anggota perempuan ini berusia kisaran 15-49 tahun.
"Grup ini bertujuan untuk melakukan penyuluhan digital secara online sehingga bisa dilakukan kapanpun tanpa tatap muka dan informasi kesehatan dapat sampai ke masyarakat dengan lebih mudah, cepat dan berasal dari sumber yang terpercaya," ucap Sinta membeberkan.
Gadis cantik yang hobi menulis dan bernyanyi ini menyatakan, bahwa kebetulan di dalam kelas online ini juga selain dirinya sebagai bidan, ada dokter umum Puskesmas Tanjungsiang yang tergabung dalam grup.
"Terkadang kami mengundang narasumber lain untuk memberi materi dalam grup seperti dokter gigi yang memberikan materi kesehatan gigi untuk anak dan ibu hamil. Kemudian yang terbaru kemarin tergabung adalah ahli gizi memberikan materi mengenai stunting, gizi anak dan ibu hamil," ungkapnya.
Dirinya menerangkan, ia dan tim bisa memberikan penyuluhan terkait isu kesehatan terbaru dengan lebih mudah dan berharap bisa lebih banyak lagi masyarakat yang bergabung dalam grup tersebut.
"Sebagai contoh kebermanfaatan grup tersebut, pernah ada anggota yang merupakan ibu hamil dan akan di pijit perutnya oleh paraji, di mana dia bertanya terlebih dahulu d grup. Akhirnya saya dan dokter menjelaskan bahaya pijit perut saat hamil karena bisa menyebabkan kematian, baik pada ibu ataupun janin," tuturnya.
Sinta Daniawati, Finalis Duta Kesehatan Jabar 2023 bersama petugas kesehatan (Foto: dokumen pribadi)
Menurutnya, hal ini terlihat sederhana, namun secara tidak sadar hal kecil tersebut bisa mencegah kematian ibu atau bayi. "Karena pada dasarnya keputusan kesehatan yang salah didasari oleh pengetahuan kesehatan yang minim dan sulitnya komunikasi dengan tenaga kesehatan," ujarnya.
Selain itu, program kedua yang dijalankan adalah terkait dengan kesehatan mental remaja, yaitu Gerakan Peduli Kesehatan Mental Remaja (Rapat Meja) yang didasari karena terus naiknya prevalensi gangguan mental emosional pada remaja.
Dalam inovasi ini ia melakukan advokasi tersebut dengan 3 hal:
1. Peningkatan pengetahuan remaja dengan penyuluhan di sekolah ataupun posyandu remaja.
2. Konten media sosial dengan #RapatMeja
3. Berencana untuk berkolaborasi dengan program posyandu remaja dan program kesehatan jiwa untuk melakukan deteksi dini kesehatan mental menggunakan form SDQ dan SRQ.
"Diharapkan dengan segala upaya ini, mampu mendeteksi dan menangani sejak dini apabila ada remaja yang mengalami gangguan kesehatan mental," tandasnya dengan nada semangat dan optimis.
Sebagai tambahan informasi, prestasi yang pernah diraih dan pengalaman Sinta yaitu:
1. Mojang Wakil 1 Kabupaten Sumedang.
2. Putra Putri Padjadjaran Berbakat.
3. Juara 6 essay in Youth Leaders Association Essay Competition.
4. Lulusan terbaik prodi dan fakultas manajemen rumah sakit.
5. Pengalaman sampai saat ini masih menjadi bidan praktek mandiri di Tanjungsiang, Kabupaten Subang.
