Sujiwo Tejo Foto Duluan, Sebelum Khofifah Jadi Wapres

Editor: Moana

16 November 2022 03:29 16 Nov 2022 03:29

Thumbnail Sujiwo Tejo Foto Duluan, Sebelum Khofifah Jadi Wapres Watermark Ketik
Sujiwo Tejo @President_Jancukers mengunggah foto bersama Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di akun Instagramnya, Selasa (15/11/2022).(Dok.Tangkapan Layar)

KETIK, JAKARTA – Budayawan Agus Hadi Sudjiwo atau Sujiwo Tejo mengunggah foto bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di akun Instagramnya @President_Jancukers pada Selasa (15/11/2022). 

Dalam unggahan tersebut, Sujiwo Tejo menulis caption menarik bertautan bursa Pilpres 2024 mendatang. Ia yakin jika Khofifah memiliki pamor sebagai RI-2 alias Wakil Presiden (Wapres). 

"Bila kelak beliau jadi Wapres, setidaknya saya punya foto bersama beliau nun jauh sebelum jadi Wapres." Demikian prolog caption dalam foto tersebut. 

"Apa mungkin beliau jadi Wapres..? Lhooooo piye to? Walaupun #Kyai-2 mendukung #Cawapres lain dari calon pasangan #Capres - #Cawapres lain bahkan sampai ber- #fatwa .. tapi kalau Bu Nyai-Bu Nyai "berkhianat" dari suaminya untuk mendukung beliau.. yaaaa wassalam..#ThePower of #ByNyai. Jangan remehkan pendapat saya.. sebab pendapat ini didukung oleh #Ahli #Hukum # Tata #Negara Abah Kirun @cakkirun_official .... heuheuheu." tulis Sujiwo Tejo menambahkan.

Postingan ini pun mendapat beragam komentar. Mulai dari komentar serius berupa dukungan hingga komentar nyentrik. Namun rata-rata para netizen menyambut doa baik sang budayawan terhadap potensi Khofifah sebagai orang nomor dua di Republik ini. 

Bahkan, mereka berharap Khofifah dapat bergandengan bersama Ganjar Pranowo hingga Anies Baswedan yang sudah mendapat tiket sebagai Capres dari NasDem beberapa waktu lalu. 

Sementara itu, Pakar Politik Universitas Trunojoyo Mochtar W Oetomo memang melihat jika hampir semua Calon Presiden (Capres) potensial mengunjungi Khofifah di Jatim. Mulai Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Airlangga Hartarto. 

Ia melihat ada dua alasan fundamental di samping momen krusial itu merupakan bagian dari gimmick politik. 

"Ada dua argumen yang cukup fundamental. Pertama, Jatim adalah barometer politik nasional dalam berbagai kontestasi Pilpres Jatim menjadi penentu dengan jumlah penduduk terbesar se-Indonesia setelah Jabar," kata Mochtar. 

Kedua, heterogenitas politik di Jatim selalu mirip dengan heterogenitas keberagaman pemilihan di tingkat nasional. Sehingga menjadi rujukan. 

"Dan itu terbukti siapapun yang ingin menjadi Capres itu harus menang di Jatim. Harus mampu mengambil hati masyarakat Jatim," tandasnya.

Secara geopolitik, Jatim adalah wilayah penting yang menentukan atau menjadi ladang kampanye politik bagi siapapun. Apalagi bagi Capres maupun ketua partai. 

Faktor Khofifah juga menjadi magnet bagi para Capres untuk datang ke Jatim. Apalagi selama ini nama Ketua Umum PP Muslimat NU tersebut bertengger di bursa Capres Cawapres versi lembaga survei. 

"Meskipun angka survei Khofifah belum signifikan, tapi ia adalah kandidat yang seksi. Pertama ia adalah Gubernur Jatim dan representasi NU di mana dalam kontestasi politik nasional apalagi Pilpres NU adalah kekuatan penting yang tidak pernah mungkin ditinggalkan," kata Mochtar. 

Ketiga, Khofifah adalah Ketua Umum PP Muslimat NU. Semua orang mengetahui militansi para Muslimat ketika mendukung Khofifah dalam berbagai kontestasi politik. Kemudian, Khofifah juga merupakan representasi perempuan. 

"Karena hampir bisa dibilang kandidat-kandidat perempuan elektabilitasnya relatif masih tertinggal. Dan sedikit perempuan masuk dalam bursa Capres Cawapres. Ini yang masuk berbagai survey khan hanya Khofifah dan Puan," ujar Mochtar. 

Realitas politik ini dinilai menarik bagi para Capres untuk datang ke Jatim guna merebut hati masyarakat dan keberadaan Khofifah sebagai faktor penentu. 

"Kesimpulannya, Jatim dan Khofifah itu seksi dalam kontestasi Capres-Cawapres ke depan," ungkapnya.(*) 

 

Tombol Google News

Tags:

Sujiwo Tejo Gubernur Khofifah Indar Parawansa Pilpres 2024 Wapres 2024