KETIK, BATU – Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menandatangani kerja sama percepatan Modul Sekolah Rakyat (SR) dengan International Islamic Boarding School (IIBS) Al Hikmah di Kota Batu, Senin 19 Mei 2025.
Dalam kesempatan itu, gus Ipul juga mengajak beberapa calon siswa Sekolah Rakyat (SR) melihat gambaran secara langsung terkait kegiatan-kegiatan nantinya.
Menurut dia, IIBS Al Hikmah membantu dalam penyusunan modul elaborasi kurikulum dan menawarkan aplikasi.
Aplikasi itu, kata dia, memudahkan Kemensos dalam mengelaborasi kurikulum yang telah dibuat oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen).
"Mengingat konsepnya adalah sekolah berasrama dengan pendidikan 24 jam. Peran swasta, seperti IIBS Al Hikmah ini sangat krusial," katanya.
Gus Ipul juga menyampaikan pemerintah akan mengadakan program SR sebagai solusi siswa putus sekolah.
Program SR didasari oleh Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 Tahun 2025 tentang Pengentasan Kemiskinan dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem.
"Banyak siswa lulus SD tidak bisa melanjutkan ke SMP, dan lulus SMP tidak bisa ke SMA. SR ini adalah solusi," tambahnya.
Mensos mengungkapkan ada 53 titik sekolah Rakyat telah dinyatakan layak di tahap awal tahun ajaran 2025-2026. Ke-53 titik itu dapat dapat menampung sekitar 3.800 hingga 5.000-an siswa.
Gus Ipul berharap bisa mencapai 100 titik SR pada tahun ajaran 2025-2026. Sehingga program tersebut ditargetkan dapat menampung lebih dari 10.000 siswa.
"Saat ini titik tersebut sedang dalam proses renovasi oleh Kementerian PU," sambungnya.
Dalam SR tahun ajaran 2025- 2026, Kemensos membutuhkan sekitar 1.000 guru dengan asumsi di 53 titik SR dan melayani sekitar 4.000 siswa. Selain itu, ditambah dengan kepala sekolah dan tenaga kependidikan lainnya hingga total mencapai sekitar 1.600 orang.
"Kepala sekolah akan diisi oleh ASN. Untuk guru, prioritasnya adalah ASN, kemudian P3K baik penuh maupun paruh waktu. Jika masih kurang, akan ada rekrutmen khusus," jelasnya.
Mensos menyebutkan ada sekitar 10 titik lokasi SR tambahan yang sedang disurvei dan dinyatakan layak. Selain memanfaatkan gedung milik Kemensos dan Pemda, diuraikan Gus Ipul, Presiden juga berencana membangun gedung khusus Sekolah Rakyat berkapasitas lebih dari 1.000 siswa yang ditargetkan selesai tahun depan.
"Alhamdulillah, sampai sekarang lancar karena semua mengikuti arahan Presiden. Dukungan dari daerah dan swasta juga sangat kuat," tutur Gus Ipul. (*)
