Sunoto Mudik dari Surabaya ke Jember Pakai Bentor

30 Maret 2025 22:23 30 Mar 2025 22:23

Thumbnail Sunoto Mudik dari Surabaya ke Jember Pakai Bentor Watermark Ketik
Sunoto siap mudik dengan bentor (Foto: Ara for Ketik.co.id)

KETIK, SURABAYA – Sunoto, yang sehari-hari mengais rezeki di Masjid Jenderal Sudirman RW 03 Manukan Kulon, Surabaya pada saat malam takbiran nekat mudik ke Jember dengan membawa becak motor (bentor).

Dia mudik sendiri karena semua keluarganya tinggal Desa Paleran, Kecamatan Umbulsari, Kabupaten Jember.

Sebelum gempa takbir berkumandang di masjid, pria berusia 66 tahun ini sudah mempersiapkan bentor miliknya yang akan dibawa mudik ke desa Paleran. 

Perjalanan dari Kecamatan Tandes ke Kota Jember sekitar 107 kikome. Setelah sampai di Jember, dia meneruskan perjalanan ke Desa Paleran, sekitar 30 kilometer ke arah selatan.

Sejak dua hari lalu, Sunoto sudah mempersiapkan bentornya untuk dicek mesin dan kelengkapan lainnya. Sebab, bentor merk Honda ini dianggap sudah tua.

”Bentor yang saya pakai siap untuk dibawa mudik”, katanya.

Sunoto seorang diri mengais rezeki di Surabaya. Setelah pulang mencari penumpang, dia balik ke masjid. Sebab, pengurus masjid setempat memberikan kesempatan Sunoto istirahat dan tidur di salah satu kamar yang disediakan takmir masjid. 

Lelaki kelahiran Jember tersebut mendapat kesempatan menginap di masjid. Dia bersama beberapa rekan penarik bentor selalu membantu masjid bila ada kesulitan, terutama dalam hal menangani kebersihan. 

Lelaki yang akrab dipanggil Pak To itu ramah, setiap enam bulan sekali pulang ke rumahnya untuk memberikan nafkah kepada istri dan keperluan anaknya. 

Sunoto punya alasan tersendiri memilih mudik dengan membawa bentor. Dia mengaku lebih bebas, karena pada musim mudik menyambut Idul Fitri 1446 H suasananya ramai dan padat. Sementara barang yang akan dibawa pulang bisa diatur secukup mungkin di jok bentor. 

Besok pagi sebelum sholat Idulfitri, Sunoto berharap bisa sampai di rumahnya. Dia ingin sholat id Idul bersama keluarga di salah satu masjid desa. Namun, kalau pagi belum sampai di rumah akan menjalankan salah masjid di jalan yang dilalui. 

“Biasanya sebelum subuh sudah sampai rumah,” jelas Sunoto 

Selepas dari Kota Surabaya, Sunoto kali pertama akan istirahat di sekitar Porong, Kabupaten Sidoarjo. Bila istirahat sudah cukup akan melanjutkan perjalanan lagi. ‘Kalau terasa capek, ya berhenti dulu istirahat," tambahnya.

Sunoto mendapat kesempatan tidur, mandi di masjid bersama seorang rekannya yang berasal dari Lumajang. Beberapa jamaah masjid mengakui bahwa Sunoto dinilai suka membantu kebersihan di lingkungan masjid. 

“Dia sudah lama di masjid. Tiap tahun pulang ke desanya dengan membawa bentor,” ujar Ustaz M. Thoyib, ketika bertemu di serambi masjid. 

Seperti diketahui, Sunoto mudik ke desa membawa bahan sembako. Di jok bentor depan berisi beras, sebagian dari pembagian zakat fitrah. Ada juga warga yang memberi bekal mudik berupa beras, gula dan makanan ringan.

Menurut rencana, Sunoto akan tinggal di desa untuk waktu yang cukup lama untuk menemani istrinya yang sedang sakit. “Istri saya sakit pendarahan di bagian kepala,” katanya.(*)

Tombol Google News

Tags:

bentor mudik Sunoto Jember Surabaya lebaran