KETIK, TANGERANG SELATAN – Syafira Mardhiyah, Puteri Indonesia Banten 2025, menunjukkan bahwa kecantikan bukan satu-satunya modal utama. Perempuan asal Tangerang Selatan ini hadir dengan perpaduan intelektualitas, kepedulian sosial, serta keahlian di bidang digital.
Di usianya yang baru 23 tahun, Syafira telah membuktikan bahwa menjadi seorang ratu sejati bukan sekadar mengenakan mahkota dan tersenyum di atas panggung, melainkan juga tentang memberikan kontribusi nyata bagi bangsa.
Lulusan Sekolah Tinggi Sandi Negara dengan jurusan Rekayasa Kriptografi ini memiliki pemahaman mendalam mengenai pentingnya keamanan data di era digital yang kian rentan terhadap berbagai ancaman siber.
"Banyak orang masih gaptek soal jaga data pribadi, padahal zaman sekarang tuh, sekali salah klik bisa bocor semua info," kata Syafira dalam keterangan tertulis diterima Ketik.co.id, Senin, 14 April 2025.
Berangkat dari kepeduliannya, Syafira pun menginisiasi gerakan #JagaRuangSiber. Kampanye edukatif yang mendorong masyarakat, terutama generasi muda, untuk lebih sadar akan pentingnya literasi digital dan keamanan siber.
“Saya pengen semua orang bisa ngerti gimana caranya jaga diri di dunia maya. Karena teknologi harusnya empowering, bukan malah bikin was-was,” ujarnya.
Bagi Syafira, teknologi bukan sekadar alat untuk bergaya, melainkan senjata ampuh untuk menembus batas dan mendorong perubahan. Dan perubahan tersebut, menurutnya, harus dimulai dari kesadaran kolektif. Tak heran, ia kerap turun langsung ke lapangan, berdialog dengan komunitas, memproduksi konten edukatif, serta menyelenggarakan diskusi interaktif seputar isu-isu digital.
Syafira juga memiliki pandangan kuat mengenai makna kecantikan. Baginya, kecantikan sejati adalah ketika seseorang mampu menjadi inspirasi dan membawa dampak positif bagi lingkungan sekitarnya.
“Buat saya pribadi, bahwa cantik itu bukan sekadar penampilan luar. Tapi gimana lo bisa ngubah dunia jadi tempat yang lebih baik,” ucapnya.
Perannya sebagai Puteri Indonesia Banten, Syafira semakin aktif menyuarakan pentingnya menciptakan ruang digital yang sehat dan aman. Ia meyakini bahwa generasi muda memegang peran strategis dalam menentukan arah masa depan digital Indonesia.
Figur seperti Syafira menjadi bukti bahwa seorang ratu kecantikan tidak hanya piawai di atas catwalk, tetapi juga mampu menunjukkan perpaduan antara kecerdasan, keberanian, kepedulian, dan keindahan yang sesungguhnya.(*)