KETIK, SLEMAN – Paguyuban Lurah dan Pamong Sleman "Suryo Ndadari" menggelar acara syawalan dan halalbihalal pada Rabu, 16 April 2025. Kegiatan ini bertujuan mempererat persatuan, kesatuan, keguyuban, dan kerukunan antar lurah, pamong, serta staf kalurahan se-Kabupaten Sleman.
Acara ini juga merupakan upaya menjaga kelestarian dan kemakmuran Kabupaten Sleman dalam bingkai Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta, demi mewujudkan masyarakat yang maju, subur-makmur, tata titi tentrem, kerto raharjo.
Perlu diketahui, anggota paguyuban Lurah dan pamong kalurahan Suryo Ndadari terdiri dari: paguyuban Lurah "Manikmoyo"; paguyuban Carik "Carik Sembada"; paguyuban Jagabaya "Jogoboyo Sembada"; paguyuban Kamituwo "Kalimosodo"; paguyuban Ulu-Ulu "Makmure"; Kaur Keuangan (Danarto) "Forum Danarto Sleman"; paguyuban Tata Laksana "Hasto Broto"; paguyuban Pangripto "Forum Pangripto Sleman"; paguyuban Dukuh "Cokro Pamungkas"; serta Staf Desa/kalurahan "Kendalisada".
Ketua panitia kegiatan Sukiman Hadiwijoyo menyampaikan penyelenggaraan syawalan tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya.
“Yang sama adalah acara syawalannya. Tetapi tempat dan fasilitasinya berbeda dan tidak ada bantingan," ungkapnya.
Kegiatan tersebut murni kebijaksanaan dan perhatian Bupati dan Wakil Bupati Sleman. Memberdayakan kegiatan kemasyarakatan melalui Pemerintah Kabupaten Sleman. Pihaknya juga menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bupati Sleman Harda Kiswaya dan Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa.
Dalam kesempatan ini Sukiman juga menyinggung soal Keistimewaan Daerah istimewa Yogyakarta yang sudah berjalan 13 tahun sejak disahkan UUK pada 31 Agustus 2012. Ditegaskan, saat ini sudah dirasakan perkembangan pembangunan kalurahan melalui dana keistimewaan.
"Semakin berkembang, semakin baik dan tentunya tepat sasaran sesuai yang diharapkan," pungkas Sukiman.
Sedangkan Ketua Suryo Ndadari Irawan menyebutkan baru pada tahun 2025 ini untuk pertama kalinya acara syawalan Suryo Ndadari dilakukan di Pendapa Parasamya Kabupaten Sleman dengan mengusung tema reformasi birokrasi kalurahan, menuju profesionalisme kalurahan.
Harapannya kegiatan ini dapat menciptakan sinergitas yang baik, mempererat jalinan komunikasi dan koordinasi, serta terciptanya profesionalisme kalurahan.
Syawalan ini juga menjadi ajang untuk menyampaikan aspirasi dan inisiasi dari pamong kalurahan terkait kenaikan alokasi dana desa. Irawan juga meyakini apa yang disampaikan oleh Bupati Sleman saat kampanye dapat dilaksanakan. Demi kesejahteraan masyarakat, program pembangunan harus menyentuh sampai di tingkat padukuhan.
Bupati Sleman Harda Kiswaya didampingi istrinya Parmilah yang akrab dipanggil Mila Harda saat memberikan sambutan. (Foto: Fajar Rianto / Ketik.co.id)
Sementara itu, Bupati Sleman Harda Kiswaya mengatakan kegiatan ini tak hanya sebagai ajang silaturahmi, namun juga menunjukkan kekompakan antara Suryo Ndadari, Pemerintah Kabupaten Sleman, dan seluruh pemangku kebijakan di Kabupaten Sleman.
Harapannya kekompakan ini juga terwujud dalam pelayanan masyarakat dan pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Sleman.
Ia menegaskan sinergitas antar stakeholder, mulai dari tingkat kalurahan sampai tingkat pusat, harus terus dijaga dengan baik. Sebagai upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat bisa lebih mudah tercapai.
Hadir pada acara tersebut Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Kalurahan, Kependudukan, dan Pencatatan Sipil (PMK2PS) DIY KPH Yudanegara, Ketua DPRD Sleman Gustan Ganda, Sekda Sleman Susmiarto, dan pejabat lainnya. Acara ini dihadiri kurang lebih 2.000 orang peserta.
Dalam kesempatan ini KPH Yudanegara menyampaikan pesan dari Gubernur DIY bahwa lurah dan pamong kalurahan harus selalu kompak, bisa menjadi teladan yang baik, menuntun masyarakat dengan welas asih dan dan ngemong tanpa pamrih demi terwujudnya cita-cita besar reformasi kalurahan di Daerah Istimewa Yogyakarta.
“Jika berbicara soal paguyuban, bukan hanya soal kegiatan. Tapi juga soal kebersamaan, rasa saling peduli, dan kekompakan. Sebab kekompakan adalah fondasi dari eksekusi kebijakan yang efektif,” ujarnya. (*)