KETIK, BONDOWOSO – Kontestasi Pemilukada Bondowoso 2024 akan dilangsungkan pada 27 November mendatang. Tahapan pendaftaran disebut akan berlangsung pada Agustus atau tiga bulan lagi.
Karena itulah, berbagai partai politik di Bondowoso telah mulai melakukan komunikasi.
PKB sebagai partai dengan raihan kursi terbanyak, 16 kursi, menyebut akan mengusung RA-TOH (RA Hamid dan Tohari).
Disusul deklarasi koalisi Bismillah, perwakilan tiga partai yang saat ditotal jumlah kursinya cukup untuk menjadi tiket minimal memberangkatkan bakal calon kepala daerah (Bacakada). Yakni Gerindra (5 kursi), Demokrat (2 kursi), dan PKS (2 kursi). Kendati hingga saat ini belum menyebut siapa calon yang akan diusungnya.
Kini giliran partai non parlemen yang bersatu, para pimpinan Parpol ini menyebut akan mendeklarasikan dukungan dalam waktu dekat. Parpol non parlemen itu bertemu di Hotel Grand Padis, pada Rabu (15/5/2024).
Mereka di antaranya, Fathullah Mahfudz Pimcab PKN; Sofyan Sauri Ketua DPC Partai Hanura; Haryanto Ketua DPC Partai Garuda; H. Zaini Ketua DPD Partai Perindo.
Kemudian ada juga H. Husairi Ketua DPD Partai Nasdem; H. Hafid Ketua DPD PBB; H. Anang Ketua DPD Partai UMAT; Iskandar Ketua DPC PSI; serta H.Malik Ketua DPC PAN.
Juru bicara koalisi non parlemen, Fathullah Mahfudz Pimcab PKN, menerangkan, pihaknya saat ini 90 persen telah memiliki nama untuk mendapatkan dukungan. Namun belum bisa mengumumkan siapa sosok yang bakal didukung dalam Pilkada nanti.
Saat ini sendiri, pihaknya terus berkomunikasi dan berkonsolidasi.
"Insyaallah dalam Minggu ini kita deklarasi secepatnya, karena waktu terus berjalan dan di tanggal 27 Agustus itu kan sudah pendaftaran," tuturnya.
Menurutnya, kendati koalisinya tak memiliki perwakilan di legislatif. Karena jika di total perolehan suara dukunga dari sembilan partai ini tembus sekitar 36 ribuan.
Di lain sisi, pihaknya juga memiliki mesin partai yang siap dijalankan. Mulai dari pengurus di tingkat kabupaten dan di 23 kecamatan, pengurus di tingkat desa sampai tingkat RT.
"Jadi, ibaratkan mesin, kita tinggal menghidupkan mesin itu," tegas Pimcab PKN ini.
Ia menegaskan kekuatan dukungan koalisi non parlemen ini sudah solid. Sama seperti saat mereka berjuang memenangkan pasangan SABAR pada Pilkada 2018 silam.
Saat ini, secara gamblang koalisi non parlemen sudah mengantongi figur yang sesuai dengan harapan, visi dan misi dari sembilan partai ini. Bahkan, sekarang sudah dipastikan 90 persen memberikan dukungan kepada salah seorang sosok yang layak memimpin Bondowoso lima tahun mendatang.
Fathullah sendiri tak menampik jika dukungan yang diberikan akan ada kontrak politik yang nantinya akan disepakati bersama untuk menjaga hubungan antara keduanya.
"Kontrak politik kita hanya satu, melaksanakan apa yang diharapkan masyarakat, yakni lebih baik dari sebelumnya. Khususnya dari infrastruktur dan kami ingin dilibatkan dalam bermusyawarah untuk dimintai pendapat dalam setiap akan mengambil kebijakan," harapnya.
Dikonfirmasi perihal nama dan usia, siapa yang akan didukung nantinya, koalisi non parlemen ini lugas menjawab adalah sosok bupati yang mampu berlari.
"Yang penting calon yang akan didukung adalah sosok yang bisa berlari. Artinya berlari mengejar ketertinggalan dan berlari untuk mempercepat pembangunan di Bondowoso," tandasnya.
Sementara itu, H. Hafid Ketua DPD PBB, juga menyampaikan, track record calon bupati Bondowoso sangat penting, sebagai modal untuk meraih dukungan dari masyarakat.
"Track record calon bupati ini, menjadi power untuk meraih dukungan dari masyarakat. Bagaimana kinerjanya, status sosial dan gaya kepemimpinannya," pungkasnya.