Tewaskan 9 Wisatawan, PMII Kritik Lemahnya Pengamanan di Pantai Pacitan

22 Juni 2025 20:43 22 Jun 2025 20:43

Thumbnail Tewaskan 9 Wisatawan, PMII Kritik Lemahnya Pengamanan di Pantai Pacitan
Proses pencarian wisatawan asal Mojokerto yang tenggelam di muara Pantai Pancer Dorr, Pacitan, Sabtu sore, 21 Juni 2025. (Foto: Al Ahmadi/Ketik)

KETIK, PACITAN – Deretan tragedi pilu yang menimpa wisatawan di berbagai destinasi wisata Pacitan kembali menyita perhatian publik.

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Pacitan menyampaikan duka mendalam atas tragedi tersebut.

Namun lebih dari itu, PMII juga menyuarakan kritik tajam terhadap lemahnya pengamanan di kawasan wisata yang dinilai berkontribusi terhadap tingginya angka korban jiwa.

Sedikitnya ada sembilan wisatawan yang tewas tenggelam di titik wisata bahari selama 6 bulan di tahun 2025.

Diperinci, ada dua pelajar asal Boyolali tewas di Pantai Klayar, tiga wisatawan asal Ponorogo meninggal di muara Pantai Soge, dan yang terbaru, satu keluarga sebanyak 4 orang asal Mojokerto tewas terseret arus di muara Pantai Pancer Dorr. 

"Dari sejumlah korban itu. Coba bayangkan jika itu adalah keluargamu bagaimana perasaannya. Kehilangan istri, dan kehilangan anak yang dibesarkan sejak bayi,” ungkap Ketua Bidang Advokasi PMII Pacitan, Ihsan Efendi kepada Ketik.co.id, Sabtu, 21 Juni 2025.

PMII menilai Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pacitan belum menunjukkan keseriusan soal menjaga nyawa wisatawan. Rentetan peristiwa ini menjadi bukti nyata bahwa aspek keamanan wisata belum menjadi prioritas utama Pemkab Pacitan.

Pasalnya, kejadian tersebut bukan hal baru di Pacitan. Pola tragedinya, kata dia, terus berulang akibat tidak adanya sistem pengamanan yang baku, terutama di kawasan pantai.

Faktor kelemahannya, papar Ihsan, diantaranya belum ada kesiapan tim penyelamat maupun alat mitigasi darurat di destinasi. Minimnya petugas pengawas pantai, serta absennya early warning system di lokasi rawan.

“Tidak ada toa/pengeras suara, petugas juga tidak berseragam. Fasilitas atau alat lifeguard minim. Bahkan, saat ramai di hari Sabtu-Minggu kadang juga tidak ada petugas stand by. Hal ini perlu segera dibenahi," ungkapnya soal tuntunannya.

Diketahui, sejak Desember 2024, PMII rutin melayangkan kritik dan tuntutan terhadap kinerja Pemkab di sektor pariwisata. Namun, PMII menyayangkan belum ada respons konkret dari pihak terkait.

“Dari sekian banyak kepentingan, entah retribusi, angka kunjungan, atau pendapat UMKM. Patut kita sadari bahwa keselamatan wisatawan adalah yang utama. Karena, tiap tahun selalu menelan korban, dan kronologinya berulang-ulang,” tutupnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

pacitan PMII Pacitan pemkab pacitan Pantai di Pacitan