KETIK, SURABAYA – Delegasi dari Child Friendly City Initiative (CFCI) Unicef, yang terdiri dari para ahli perlindungan anak global dan regional, melakukan kunjungan khusus ke Kota Surabaya pada Senin hingga Selasa (25-26/03/2024).
Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat sistem perlindungan anak melalui serangkaian dialog interaktif.
Delegasi ini dipimpin oleh Ms Shema Sen Gupta, Direktur Seksi Perlindungan Anak Unicef Pusat, dan didampingi oleh para spesialis perlindungan anak dari kantor regional dan Indonesia.
Kunjungan ini menjadi bagian penting dari program global Unicef untuk mengadvokasi dan mendukung pembangunan kota yang ramah anak.
Kepala Perwakilan Unicef Pulau Jawa Arie Rukmantara mengatakan, bahwa Surabaya sebagai kota metropolis yang terus berkembang, telah menunjukkan komitmennya terhadap pemenuhan hak dan perlindungan anak. Ini menjadikan Surabaya lokasi ideal untuk kunjungan belajar tersebut.
"Kunjungan ini merupakan bagian dari proses penilaian Kota Surabaya untuk menjadi anggota CFCI tingkat dunia," kata Arie Rukmantara, Senin (25/3/2024).
Pada hari pertama, Arie menjelaskan bahwa Tim CFCI Unicef mengunjungi area Alun-alun Surabaya, yang merupakan salah satu ruang publik ramah anak di kota ini. Di hari yang sama pula delegasi mengunjungi Pusat Informasi Sahabat Anak (PISA) Kota Surabaya dan Ruang Podcast Si Arek FAS (Forum Anak Surabaya).
"Di PISA, tim CFCI UNICEF mempelajari berbagai layanan informasi dan edukasi yang disediakan bagi anak-anak. Termasuk informasi tentang hak-hak anak, kesehatan, pendidikan, dan perlindungan anak," ujarnya.
Tidak hanya itu, tim juga mengunjungi Ruang Pusat Informasi Sahabat Perempuan (PRISMA), yang berfokus pada pemberdayaan perempuan dan anak perempuan. Dimana PRISMA berkontribusi terhadap pembangunan lingkungan yang aman dan mendukung untuk semua anak di Surabaya.
Selanjutnya, Tim CFCI UNICEF menyaksikan penampilan CAS (Chamber Acoustic Spensabaya) dari SMPN 1 yang membawa semangat dan energi positif ke dalam ruangan. Melalui musik dan seni, CAS berhasil menunjukkan ekspresi dan kreativitas anak Surabaya yang luar biasa.
Arie mengungkapkan jika dialog interaktif yang diadakan Tim CFCI UNICEF bersama anak-anak Surabaya, menjadi momen krusial dalam kunjungan kali ini. Dialog interaktif ini dipandu oleh moderator dan dihadiri oleh anak-anak dari berbagai komunitas di Surabaya.
"Anak-anak antusias menyampaikan pertanyaan dan pendapat mereka tentang berbagai isu yang berkaitan dengan perlindungan anak. Tim CFCI Unicef memberikan jawaban yang komprehensif dan informatif atas pertanyaan-pertanyaan tersebut," ungkap dia.
"Tim Unicef juga menjelaskan tentang berbagai program dan kebijakan yang telah diimplementasikan oleh UNICEF untuk melindungi anak-anak di seluruh dunia," sambungnya.
Melalui diskusi ini, Arie menuturkan bahwa tim berhasil menggali dan memahami berbagai perspektif, harapan, dan tantangan yang dihadapi oleh anak-anak dalam kehidupan sehari-hari mereka.
"Dialog ini tidak hanya memberikan wawasan berharga bagi Tim CFCI Unicef dalam memahami konteks lokal perlindungan anak di Surabaya. Tetapi juga memperkuat suara anak-anak sebagai bagian penting dari proses pembuatan kebijakan dan implementasi program yang ramah anak," katanya.
Arie menyampaikan bahwa kunjungan ini menandai langkah penting dalam upaya bersama untuk memahami dan mereplikasi praktik baik dalam perlindungan anak di berbagai kota di seluruh dunia.
"Melalui inisiatif seperti PISA, PRISMA, dan Forum Anak Surabaya, kota ini telah menunjukkan bagaimana pemberdayaan anak dan partisipasi aktif mereka dalam kehidupan sosial dapat berkontribusi pada pembangunan kota yang inklusif dan berkelanjutan," terangnya.
Pihaknya memastikan bahwa tim CFCI Unicef berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan Pemkot Surabaya. Juga berbagai pemangku kepentingan dalam memperkuat dan memperluas praktik baik ini.
"Dialog dan kolaborasi yang terjalin selama kunjungan ini akan menjadi fondasi bagi pengembangan lebih lanjut dari sistem perlindungan anak yang efektif dan inklusif. Tidak hanya di Surabaya tetapi juga di kota-kota lain di Indonesia dan di seluruh dunia," pungkasnya. (*)
Tim CFCI Unicef Nilai Kelayakan Kota Surabaya Jadi Kota Layak Anak Dunia
25 Maret 2024 12:27 25 Mar 2024 12:27



Tags:
CFCI UNICEF Kota Layak Anak KLA Arie Rukmantara Kota Surabaya Kota ramah anak CFCI PusatBaca Juga:
Benci dengan Perwira TNI Korup di BUMN, Bung Hatta Tak Sudi Dikubur di Taman Makam PahlawanBaca Juga:
Mudik Nyaman! Posko BUMN 2025 Sediakan Layanan Gratis Bagi Para PemudikBaca Juga:
Unsuri Surabaya Membuka Lowongan Pekerjaan, Apa Saja?Baca Juga:
Sepak Terjang Bachtiar Utomo, Pensiunan Jenderal AD yang Kini Jadi Direktur SDM BUMN Agrinas PalmaBaca Juga:
5 Tips Negoisasi Gaji Saat Wawancara Kerja Bagi PemulaBerita Lainnya oleh Shinta Miranda

2 April 2025 21:00
Waspada! Inilah Makanan Penyebab Bau Badan yang Perlu Dibatasi

2 April 2025 16:00
Cara Mengurus SKCK di 2025: Berikut Syarat, Proses dan Biaya Terbaru

2 April 2025 08:44
Kabar Duka: Aktor Senior Ray Sahetapy Meninggal Dunia di Usia 68 Tahun

1 April 2025 19:00
Rekomendasi Masakan Porsi Besar, Cocok Dihidangkan saat Lebaran

1 April 2025 18:43
Silaturahmi Kebangsaan, Uskup Surabaya RD Agistinus Hadiri Open House di Rumah Khofifah

1 April 2025 17:00
7 Manfaat Silaturahmi, Tak Hanya Panjangkan Umur

Trend Terkini

28 Maret 2025 23:41
Perjuangan Siti Lutfiyatul Kharisma, Mahasiswi UINSA Finalis Aksi Indonesia Asal Pelosok Desa Senori Tuban

31 Maret 2025 04:29
Lebaran Idul Fitri, Satu Dusun di Probolinggo Terisolir

30 Maret 2025 13:35
Sambat Bunda vs Wadul Guse: Efisiensi atau Pemborosan Anggaran? Studi Kasus Jember-Lumajang

27 Maret 2025 21:54
Mudik Gratis Disambut Meriah, Ratusan Warga Jepara Pulang Kampung Tanpa Biaya

31 Maret 2025 15:40
Usai Sholat Idulfitri, Bupati Situbondo Makan Bersama Ala Santri
Trend Terkini

28 Maret 2025 23:41
Perjuangan Siti Lutfiyatul Kharisma, Mahasiswi UINSA Finalis Aksi Indonesia Asal Pelosok Desa Senori Tuban

31 Maret 2025 04:29
Lebaran Idul Fitri, Satu Dusun di Probolinggo Terisolir

30 Maret 2025 13:35
Sambat Bunda vs Wadul Guse: Efisiensi atau Pemborosan Anggaran? Studi Kasus Jember-Lumajang

27 Maret 2025 21:54
Mudik Gratis Disambut Meriah, Ratusan Warga Jepara Pulang Kampung Tanpa Biaya

31 Maret 2025 15:40
Usai Sholat Idulfitri, Bupati Situbondo Makan Bersama Ala Santri
