Verwood Hotel Surabaya Ajak Barista Tuli Sulap Ampas Kopi Jadi Karya Seni

Kontributor: Safira Kusuma
Editor: Muhammad Faizin

12 Desember 2024 20:00 12 Des 2024 20:00

Thumbnail Verwood Hotel Surabaya Ajak Barista Tuli Sulap Ampas Kopi Jadi Karya Seni Watermark Ketik
Putu Wardana (tengah jas merah) memberikan arahan kepada barista tuli sebelum melukis di Verwood Hotel Surabaya. (Foto: Safira/Ketik.co.id)

KETIK, SURABAYA – Verwood Hotel Surabaya mengajak barista tuli Tutur Rasa menyulap ampas kopi menjadi karya seni berupa lukisan, Rabu, 11 Desember 2024. 

Acara yang berkolaborasi dengan Universitas Ciputra ini bertujuan agar barista tuli bisa berkreasi dengan ampas kopi.

Dari sini, mereka bisa membuktikan bahwa ampas kopi bisa diolah menjadi karya menakjubkan.

Corporate Public Relations Midtown Hotel Indonesia, Kus Andi mengatakan bahwa kali ini Verwood Hotel & Residence Surabaya menjadi tuan rumah bagi para barista untuk berkreasi. 

Mereka mengajak 4 mahasiswa Universitas Ciputra Jurusan DKV dan seorang dosen untuk mendampingi para barista tuli melukis di atas kanvas menggunakan ampas kopi. 

"Verwood Hotel Surabaya menjadi tuan rumah bagi teman-teman barista tulinuntuk berkreasi," ucapnya pada wartawan. 

Ada sekitar 7 barista yang diajak mewarnai sketsa wajah masing-masing. Sketsa tersebut sebelumnya sudah disediakan oleh para mahasiswa Universitas Ciputra. 

Setelah diberikan arahan, para barista tuli tampak lihai mewarnai sketsa masing-masing dengan ampas kopi yang melekat di kuas.

 

Foto Salah satu barista tuli melukis wajahnya dengan ampas kopi (Foto: Safira/ ketik.co.id)Salah satu barista tuli melukis wajahnya dengan ampas kopi (Foto: Safira/ ketik.co.id)

 

Putu Wardhana, Staff Kependidikan Universitas Ciputra Jurusan Visual Communication Desain menuturkan, para barista ini memiliki ampas kopi yang bisa diubah menjadi karya seni menarik. 

Mereka bisa menyalurkan bakat dan kemampuannya dengan cara melukis menggunakan ampas kopi. 

"Kami bekerja sama dengan Mid Town Hotel, terpilihlah di Desember ini karena bulan disabilitas ya. Kami menjunjung tinggi kesetaraan siapapun, baik teman dengar maupun teman tuli," ungkap Putu pada wartawan.

Berbeda dengan cat air yang langsung mengeluarkan pigmen warna pekat, ampas kopi ini membutuhkan beberapa layer. 

"Kita tunggu kering baru tambahain lagi, tambahin lagi. Mungkin kesulitannya adalah harus berkali-kali ditambahin di layer-layernya itu," sebutnya. 

Selain itu, ampas kopi yang digunakan sudah ditambahkan dengan gula. Ini berfungsi agar kopi lebih merekat. 

"Supaya kopinya lebih keluar lagi. Kan ampas biasanya sudah tercampur di minumannya, jadi dikit banget. Makanya kami tambahkan gula biar keluar lagi dan warnanya semakin keluar," jelas Putu.

Dia juga menyediakan Certificate Of Authenticity (COA) yang di dalamnya ada barcode berisi file foto kegiatan dan karya mereka.

" Sebagai bentuk apresiasi juga, jadi setiap lukisan punya makna, setiap lukisan punya cerita makanya saya buat sertifikat biar autentik," tegasnya.

Akbar, salah satu peserta barista tuli mengaku bahwa kegiatan ini adalah sebuah tantangan yang cukup menarik baginya untuk dicoba karena melukis menggunakan ampas kopi.

"Workshop ini bagus sekali, karena teman tuli bisa mengetahui cara memanfaatkan limbah kopi, jadi teman tuli tidak hanya tau cara membuat kopi, tapi juga memanfaatkan ampas kopi,” ungkap Akbar. (*) 

Tombol Google News

Tags:

Verwood Hotel Surabaya Universitas Ciputra Barista Tuli Ampas Kopi Tutur Rasa