KETIK, BOJONEGORO – Masjid An-Nahda di Kabupaten Bojonegoro kini menjadi destinasi wisata religi. Masjid yang baru diresmikan tersebut terletak di Desa Palkerap, Kecamatan Margomulyo, Bojonegoro. Lokasinya berbatasan langsung dengan Kabupaten Ngawi.
Masjid ini dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Bojonegoro di lahan seluas 2,9 hektare. Kawasan Desa Palkerap Margomulyo yang semula sepi, kini ramai dikunjungi para wisatawan.
Bangunan masjid menggabung ciri khas masjid Timur Tengah dan Jawa. Interiornya dipenuhi dengan kaligrafi Arab yang kelihatan indah. Semua pilar dihiasi ornamen khas Timur Tengah dan nuansa lokal.
Oramen yang menempel di setiap dinding terbuat dari cetakan sejenis dari bahan gif. Bagian dalam masjid dipenuhi dengan desain dan simbol yang melambangkan Islam, Iman dan ihsan.
Ada lima kelompok trap tangga yang melambangkan lima kewajiban salat dalam sehari. Di sekitar masjid terdapat 99 pancuran wudhu yang melambangkan simbol Asmaul Husna. Ada lagi sembilan tiang utama melambangkan sembilan wali yang menyebarkan Agama Islam di tanah Jawa.
Kapasitas masjid bisa menampung 1.877 jemaah. Di ruang utama masjid bisa menampung 416 orang. Area atas kolam 69 orang dan pelataran 996 orang. Di area parkir yang luas bisa menampung 107 mobil. Sedangkan 7 bus disediakan parkir di luar bangunan utama masjid.
Sejak masjid An-Nahda viral ternyata banyak dikunjungi wisatawan. Mereka yang datang ke An-Nahda sebelumnya berziarah ke makam Sunan Bonang, di Kota Tuban.
Jamaah Al Haadi saat foto bersama di Masjid An-Nahda, Sabtu malam, 14 Juni 2025 (Foto: Dedy for Ketik)
Rombongan jamaaah Yasin, Tahlil, Istigasah Al-Haadi RW 03 Kelurahan Manukan Kulon, Sabtu, 14 Juni 2025 datang melihat masjid viral An Nahda. Sebanyak 70 orang berwisata religi dengan bantuan bus dari DPRD Kota Surabaya dan Pemprov Jatim.
Rute wisata religi tersebut pertama ke makam Sunan Drajat (Lamongan), makam Asmoroqondi (ayah Sunan Ampel) di desa Palang Tuban, Sunan Bonang di Kota Tuban. Tujuan terakhir ke masjid viral An-Nahda.
Ketua rombongan Amin Tohari mengatakan, sebagian peserta wisata religi adalah lansia. Rombongan didampingi oleh H Sumarli (Abah Ali), salah satu sesepuh kampung.
“Sayang waktu sampai di Masjid An-Nahda sudah malam. Alhamdulillah selama perjalanan lancar,” ujarnya.(*)