KETIK, BATU – Wali Kota Batu Nurochman menyampaikan pentingnya mempersiapkan perpustakaan sebagai destinasi literasi wisata.
Dia mendorong agar koleksi buku dan layanan digital diperluas sehingga wisatawan yang berkunjung juga bisa mendapatkan manfaat edukatif.
Perpustakaan Daerah Kota Batu menunjukkan tren positif. Perpustakaan yang berada jalan Kartini Kota Batu itu menunjukkan kenaikan jumlah pengunjung setiap tahun.
Wali Kota yang akrab disapa Cak Nur itu memberikan apresiasi atas tingginya minat baca masyarakat, khususnya generasi muda, terhadap dunia literasi.
"Tak hanya memiliki koleksi buku yang beragam, perpustakaan ini juga menyediakan ruang baca ramah disabilitas," katanya, Jumat 20 Juni 2025.
Cak Nur menegaskan, di tengah era digital, budaya membaca tetap harus di hidupkan. Membaca adalah pintu menuju masa depan. Menurutnya, Kota Batu sebagai kota wisata harus mampu menghadirkan edukasi yang bernilai, bukan sekadar hiburan.
"Perpustakaan ini juga melibatkan operator yang juga merupakan penyandang disabilitas. Ini merupakan sebuah langkah progresif dalam membangun layanan yang inklusif dan humanis,” ujarnya.
Cak Nur menegaskan, Pemkot Batu terus mendukung pengembangan perpustakaan sebagai pusat inovasi, literasi, dan inklusi sosial yang berdampak nyata bagi seluruh lapisan masyarakat. Ia menilai, literasi bukan sekadar kemampuan membaca, tapi fondasi untuk berpikir kritis, kreatif, dan mandiri.
"Perpustakaan harus menjadi tempat menyenangkan untuk menggali ilmu, bahkan dari gawai yang kita genggam,” imbuhnya.
Perpustakaan Umum Daerah Kota Batu memiliki luas 700 meter persegi. Didalamnya terdapat 32 ribu lebih koleksi buku dan ribuan koleksi e-book. Perpustakaan Umum Daerah Kota Batu berkonsep modern dan nyaman dengan konsep ala cafe di lantai dua.(*)