KETIK, SURABAYA – Satlantas Polrestabes Surabaya mengungkap plat nomor polisi MADIT yang digunakan Abdul Azis (30) warga Sampang dalam kecelakaan beruntun di Jalan Basuki Rahmat adalah plat nomor palsu.
Polisi memastikan nopol yang digunakan pelaku penabrak tersebut tidak sesuai Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB), yang mana aslinya L 1356 CAE atas nama Abdul Bari, warga Kota Surabaya.
"Iya (plat nomor palsu). Itu enggak boleh," ujar Kasatlantas Polrestabes Surabaya AKBP Arif Fazlurrahman, Kamis, 2 Januari 2025.
Selain itu, surat izin mengemudi (SIM) yang dimiliki Abdul Azis sudah kadaluwarsa. "SIM dari pengemudi sudah kadaluwarsa," tegasnya.
Arif menyebut dari pemeriksaan polisi, kendaraan HRV yang digunakan pelaku penabrak ojek online dan pengemudi becak memiliki surat-surat yang lengkap.
"Terakhir saya cek untuk surat-suratnya sih ada ya. Ada STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan) dan TNKB juga. Sesuai dengan STNK tersebut," jelasnya.
Arif menjelaskan sampai saat ini polisi daei Unit Laka Lantas Polrestabes Surabaya masih memeriksa Azis. "Kami belum tahu motif mengganti plat nomor," ucap perwira dengan dua melati di pundak ini.
Arif masih menunggu hasil pemeriksaan penggantian plat nomor tersebut, apa terkait tindak pidana atau tidak.
"Tapi kecenderungan orang berganti-ganti plat nopol itu, salah satunya adalah (mengaburkan) asal usul kendaraan," ucapnya.
"Atau mungkin pelaku mencoba menghindari perkara keperdataan seperti finance," imbuh Arif.
Kejadian ini terjadi Kamis pagi, 2 Desember 2025 sekitar pukul 08.13 WIB. Saat itu mobil Honda HRV yang melaju di Jalan Basuki Rahmat menabrak pengemudi becak dan motor ojek online. Kecelakaan ini membuat ketiga korban alami luka-luka.
Sedangkan pengemudi becak S tewas saat hendak dilarikan ke RSUD dr Soetomo. Warga yang melihat kejadian langsung menghubungi Command Center 112 untuk evakuasi korban.
Petugas unit laka lantas Polrestabes Surabaya langsung mengamankan AZ pengemudi mobil HRV untuk dimintai keterangan. Sedangkan untuk korban S dibawa ke rumah sakit serta dua korban lainnya mendapatkan perawatan medis di lokasi. (*)