KETIK, MALANG – Presiden terpilih, Prabowo Subianto telah mengumumkan nama-nama menteri yang akan mengisi Kabinet Merah Putih selama lima tahun ke depan. Dari 49 menteri, salah satunya ialah Arifatul Choiri Fauzi yang menjadi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA).
Dilansir dari berbagai sumber, Arifah sendiri merupakan perempuan berdarah Madura yang lahir pada 28 Juli 1969. Ia juga merupakan kader Nahdlatul Ulama (NU), salah satu organisasi keagamaan terbesar di Indonesia.
Keaktifannya di NU akhirnya membawanya terus mengabdi menjadi Sekretaris Pengurus Pusat Muslimat, badan otonom dari NU. Selama menjadi Sekretaris PP Muslimat NU, ia aktif memberikan pelatihan dan pemberdayaan terhadap perempuan, mulai dari training MC dan tadarus bersama.
Sepak terjangnya di dunia politik dan keagamaan membuatnya juga dikenal sebagai anggota Komisi Informasi dan Komunikasi Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Bahkan namanya juga tercatat sebagai salah satu dari tim pemenangan Prabowo-Gibran. Saat itu ia menjabat sebagai Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) pada Pilpres 2024.
Kali ini Arifah akan menggantikan I Gusti Ayu Bintang Darmawati yang menduduki posisi yang sama sebagai Menteri PPPA dalam Kabinet Indonesia Maju era Joko Widodo. Dalam bekerja, Arifah didampingi oleh Wakil Menteri Veronica Tan, Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) DKI Jakarta.
Selama lima tahun ke depan, baik Arifah maupun Veronica mendapatkan tanggungjawab berat untuk pemberdayaan maupun pendampingan perempuan dan anak. Terlebih salama ini Kementerian PPPA telah membentuk program dan kebijakan yang diharapkan dapat dirasakan dan melindungi masyarakat.
Kebijakan serta program tersebut berupa Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) yang telah tersebar di lebih dari 2000 desa, dibentuknya Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) dengan tata kelola one stop services bagi korban kekerasan, hingga Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik dan Fisik bagi Perlindungan Perempuan dan Anak. (*)
