Merayakan Hari Raya Idul Fitri ala Rasulullah SAW

31 Maret 2025 08:00 31 Mar 2025 08:00

Thumbnail Merayakan Hari Raya Idul Fitri ala Rasulullah SAW Watermark Ketik
Ilustrasi sholat Idul Fitri. (Foto: kemenag.go.id)

KETIK, MALANG – Setelah umat Muslim menjalankan ibadah Puasa Ramadhan selama satu bulan penuh, tibalah saatnya menyambut Hari Raya Idul Fitri. Ternyata, Rasulullah SAW memiliki cara sendiri untuk merayakan lebaran.

Dengan mengikuti cara-cara ala Rasulullah, diharapkan momen Idul Fitri yang dirasakan dapat sarat akan makna dan kegembiraan. Dari beberapa riwayat, dapat diketahui cara-cara Rasulullah merayakan Hari Raya Idul Fitri:

1. Senantiasa Memperbanyak Kumandang Takbir

Suara takbir yang bergema di malam Idul Fitri terdengar sangat indah. Mengumandangkan takbir sama dengan memuja dan menunjukkan kecintaan terhadap Allah SWT, sang pencipta alam semesta. Dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 185 dijelaskan anjuran bertakbir, yang artinya:

“Dan sempurnakanlah bilangan Ramadhan, dan bertakbirlah kalian kepada Allah”. (QS. Al-Baqarah: 185).

Takbir dapat dikumandangkan di berbagai tempat, mulai dari tempat beribadah, rumah, mapun sepanjang jalan.

2. Menggunakan Pakaian Terbaik namun Tidak Berlebihan

Menampilkan versi diri yang terbaik untuk menghadap kepada Allah SWT adalah perilaku yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Saat Idul Fitri, Rasulullah akan berhias dan menggunakan pakaian terbaiknya. Ia juga membersihkan badan, memotong kuku, memakai wewangian. Namun Rasulullah tetap menganjurkan agar merayakan Idul Fitri tidak dilakukan dengan cara yang berlebihan.

3. Makan sebelum shalat Idul Fitri

Tanggal 1 Syawal atau pada hari pertama Perayaan Idul Fitri adalah hari yang diharamkan untuk berpuasa. Sebelum berangkat untuk sholat Ied di masjid, Rasulullah menyempatkan diri untuk mengisi perutnya. Ia biasanya memakan beberapa biji kurma yang berjumlah ganjil.

4. Salat Idul Fitri

Terdapat dua surat yang biasa dibaca oleh Rasulullah SAW saat salat Idul Fitri, yakni Surat Qaf dan Al-Qamar. Dalam Surat Qaf, manusia diberi pesan untuk menjaga lisan, bahwa hal baik dan buruk akan diketahui dan menjadi catatan amal masing-masing manusia.

Sedangkan dalam Al-Qamar menceritakan terkait kaum yang menolak menyembah ajaran Allah SWT. Manusia yang memilih untuk ingkar akan mendapatkan balasan, sedangkan yang mempercayainya akan mendapatkan berkah dari Allah SWT.

Ketika berangkat dan pulang Salat Idul Fitri, Rasulullah juga memilih jalur yang berbeda.

4. Bersilaturrahmi dan Tahniah

Ternyata tradisi bersilaturrahmi dengan berkunjung ke rumah sahabat dan kerabat telah dilakukan sejak jaman Rasulullah. Ketika bersilaturrahmi, kedua pihak saling mendoakan kebaikan satu sama lain. Ketika Hari Raya pun dianjurkan untuk Tahniah atau memberikan selamat atas kebahagiaan. (*)

Tombol Google News

Tags:

idul fitri Rasulullah SAW Kebiasaan Rasulullah lebaran Idul Fitri 2025