7.000 Difabel Butuh Perhatian, Pemkot Malang Bakal Berikan Pendampingan Usaha

Jurnalis: Lutfia Indah
Editor: M. Rifat

6 Desember 2024 12:15 6 Des 2024 12:15

Thumbnail 7.000 Difabel Butuh Perhatian, Pemkot Malang Bakal Berikan Pendampingan Usaha Watermark Ketik
Kepala Dinsos-P3AP2KB Kota Malang, Donny Sandito. (Foto: Lutfia/Ketik.co.id)

KETIK, MALANG – Sebanyak 7.000 difabel di Kota Malang memerlukan perhatian khusus. Pemerintah Kota Malang melalui Dinsos-P3AP2KB tengah berupaya untuk fokus memberikan pendampingan usaha. 

Upaya tersebut untuk mewujudkan inklusivitas dan kemandirian bagi para difabel. Saat ini di Kota Malang sendiri memiliki sekitar 15.000 difabel yang berada di bawah naungan Pemprov Jatim maupun Penkot Malang. Mereka terdiri dari bisu, tuli, tuna netra, daksa, dan lainnya. 

"Khusunya yang terlantar dan di luar panti sekitar 7.000 itu perlu dibantu. Kalau yang di dalam panti bisanya sudah ada program dari kami," ujar Donny, Jumat 6 Desember 2024.

Untuk pemberdayaan ekonomi melalui kewirausahaan, Dinsos telah menyiapkan Perda khusus disabilitas. Di dalamnya akan ada upaya perbaikan untuk mengembangkan usaha. 

"Kita juga berkolaborasi dengan beberapa perangkat daerah untuk memberikan pelatihan kepada disabilitas, yaitu berupa pelatihan kewirausahaan," tuturnya. 

Donny mengaku telah menggandeng Kemensos dan Dinsos Provinsi Jawa Timur untuk memberikan bantuan atensi. Bantuan tersebut diberikan kepada difabel yang telah memiliki usaha.

Untuk itu Donny telah membuat skema kolaborasi antara Pemerintah Pusat, Provinsi, dan Kota Malang. Kolaborasi itu untuk memastikan terpenuhinya hak-hak difabel khususnya di Kota Malang.

"Sehingga usaha itu diharapkan bisa meningkatkan perekonomian keluarga disabilitas. Kalau bantuan modal biasanya dari Provinsi. Nanti akan terbagi misalnya untuk alatnya mendapatkan bantuan dari Kementerian Sosial, modalnya dari Provinsi, pelatihannya dari Pemkot," katanya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Difabel Kota Malang Pendampingan Difabel Dinsos-P3AP2KB kota malang