Air Mata Pengantin Hasilkan Uang di Desa Baru Banyuasin

Jurnalis: Bubun Kurniadi
Editor: M. Rifat

27 Februari 2024 23:34 27 Feb 2024 23:34

Thumbnail Air Mata Pengantin Hasilkan Uang di Desa Baru Banyuasin Watermark Ketik
Bunga Air Mata Pengantin yang dibudidayakan sebagai pakan Lebah kelulut di Desa Baru, Kab. Banyuasin, Sumatera Selatan. (Foto: Kurniadi/Ketik.co.id)

KETIK, PALEMBANG – Madu Lebah kelulut mampu menambah penghasilan masyarakat di Desa Baru, Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.

Hal ini berawal dari keikutsertaan masyarakat di Sekolah Lapang Model Usaha Tani Budidaya Kelulut dan Minapadi. Program ini juga mendukung proses adopsi yang digelar ICRAF Indonesia melalui Peat-IMPACTS Indonesia (Improving Management of Peatlands and Capacities of Stakeholders in Indonesia) atau Peningkatan Pengelolaan Lahan Gambut dan Kapasitas Para Pemangku Kepentingan.

Di program itu masyarakat melakukan beberapa kegiatan mulai dari tingkat Desa sampai dengan Nasional. 

Tahardin (43) salah satu warga Desa Baru yang ikut melakukan pembudidaya Madu Kelulut. Dia kini telah berhasil mengadopsi pembelajaran dan telah memanen 10 stup madu dari lebah kelulud, yang dikelola secara benar dari pembelajaran yang diajarkan pihak ICRAF.

"Pemahaman dan pelatihan yang diberikan selama pendampingan membuahkan hasil yang positif dan 10 stup telah berproses menghasilkan madu kelulut," kata Tahardin saat ditemui Ketik.co.id di denplot pembudidayaan Madu Kelulut Desa Baru, (27/2/2024). 

Dia bercerita, dalam proses budidaya Madu Lebah kelulut, bunga air mata pengantin menjadi pakan yang baik bagi para lebah yang akan menghasilkan madu.

"Dan kami diajarkan dalam pendampingan dari mulai menanam pakannya sampai pembuatan proses tempat lebah untuk menempatkan madunya," ucap Tahardin.

Dirinya juga mengatakan, pendampingan dalam adopsi ini sangatlah bermanfaat bagi masyarakat Desa Baru.

"Antusias masyarakat besar untuk dapat mengembangkan budidaya bunga Air Mata Pengantin sebagai pakan, untuk menghasilkan madu lebah kelulut, dan satu liter madunya bisa mencapai harga 600 ribu rupiah," ungkapnya.

Foto Madu Lebah Kelulut di Desa Baru, Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin.Madu Lebah Kelulut di Desa Baru, Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin. (Foto: Kurniadi/Ketik.co.id)

Manfaat madu lebah kelulut juga sangat baik untuk kesehatan. Madu kelulut adalah salah satu jenis produk lebah yang mungkin cukup jarang terdengar.

Madu yang memiliki nama lain stingless bee honey atau madu meliponin ini berasal dari lebah Trigona itama dan Trigona thoracica.

Jika dibandingkan dengan madu biasa, madu kelulut memiliki beberapa keunggulan dengan rasa yang manis dari pakan Bunga Air Mata Pengantin. Salah satu keunggulan tersebut adalah memiliki kadar air yang lebih tinggi.

Jika dibandingkan dengan madu biasa, madu kelulut memiliki beberapa keunggulan. Salah satu keunggulan tersebut adalah memiliki kadar air yang lebih tinggi.

Madu ini baik untuk penyembuhan luka, menurunkan resiko penyakit kanker, memperkuat sistem imun, menurunkan resiko penyakit Jantung dan lainnya. "Manfaatnya besar dan berbeda dengan madu biasa," jelasnya

Junaidi sebagai pendamping yang ditunjuk ICRAF dalam Sekolah Lapang Model Usahatani Budidaya Kelulut dan Minapadi dalam mendukung proses adopsi menyampaikan, program ini telah berjalan selama lima tahun dari 2020 sampai 2024.

Tujuannya memang untuk mendukung perwujudan pengelolaan gambut berkelanjutan dengan memperkuat kapasitas teknis dan kelembagaan serta penyelarasan peran antara sektor publik dan swasta. 

Tujuan khususnya antara lain juga meningkatkan pemahaman tentang kebakaran gambut dan risiko emisi di dalam bentang lahan. Juga demi memperkuat kapasitas untuk mengintegrasikan pengelolaan lahan gambut ke dalam tata kelola bentang lahan yang lebih luas di seluruh fungsi produksi-perlindungan.

Foto Tahardin petani peternak Lebah kelulut di Desa Baru, Kabupaten BanyuasinTahardin petani peternak Lebah kelulut di Desa Baru, Kabupaten Banyuasin. (Foto: Kurniadi/Ketik.co.id)

Program ini juga diharapkan berkontribusi pada komitmen nasional dalam pengurangan emisi gas rumah kaca dan pembangunan rendah karbon, mengembangkan kapasitas petani kecil untuk mengelola sistem usaha tani paludikultur dan agroforestri berbasis pepohonan yang menggabungkan profitabilitas dan pengurangan emisi.

"Serta, merumuskan opsi di berbagai jenis restorasi bentang lahan gambut yang menghubungkan aksi lokal dengan eksternalitas di bawah kebijakan dan kemitraan konservasi matapencaharian," ucapnya.

"Di program ini kami juga bertukar pembelajaran untuk mempercepat dan memperluas dampak restorasi lanskap gambut di tingkat nasional," tambah Junaidi. (*)

Tombol Google News

Tags:

Icraf Indonesia lebah kelulut. Desa Baru banyuasin Sumatera Selatan