Akademisi ITN Malang Sebut Kawasan Soekarno-Hatta Layak Jadi Wisata Milenial

Jurnalis: Lutfia Indah
Editor: Mustopa

20 Mei 2024 08:40 20 Mei 2024 08:40

Thumbnail Akademisi ITN Malang Sebut Kawasan Soekarno-Hatta Layak Jadi Wisata Milenial Watermark Ketik
Kawasan Jalan Suhat yang akan dijadikan wisata milenial. (Foto: Lutfia/Ketik.co.id)

KETIK, MALANG – Pemerintah Kota Malang tengah merencanakan agar kawasan Jalan Soekarno-Hatta (Suhat) menjadi wisata milenial. Sejumlah akademisi dari Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang menyebut bahwa kawasan Suhat layak menjadi destinasi wisata milenial. 

Hal tersebut disampaikan Dosen Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) ITN Malang, Arief Setiyawan ST., MT. Menurutnya Kawasan Suhat mampu menjadi sisi lain dari wisata kolonial yang ada di Kayutangan Heritage. 

“Kami ingin menangkap dari sisi akademisi bahwa setelah ada wisata kolonial heritage Kayutangan, juga inginnya Kota Malang memiliki wisata yang lebih milenial. Untuk mengembangkan Kawasan Suhat tidak mungkin langsung atau menyeluruh. Nanti bisa dibuat per segmen (koridor). Akan terus dikaji tentunya,” ujar Arief, Senin (20/5/2024). 

Pernyataan tersebut juga didukung Rektor ITN Malang, Awan Uji Krismanto ST., MT., Ph.D. Menurutnya perencanaan tata ruang Kota Malang harus terintegrasi dengan bidang lain. 

"Harus ada komitmen dari semua pihak. Kami berharap permasalahan-permasalahan di Kota Malang, baik itu banjir, parkir, kemacetan akan teratasi dengan adanya sinergi dari semua pihak," ujar Awan. 

Untuk itu pihaknya turut mendukung komitmen Pemerintah Kota Malang untuk mewujudkan kota pendidikan yang representatif bagi semua kalangan.  

“Kami ITN Malang siap mendukung Pemerintah Kota Malang untuk mewujudkan Kota Malang nyaman, bersih, dan rapi,” tegasnya. 

Sementara itu Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menjelaskan wisata milenial dapat menjadi upaya memecah konsentrasi keramaian di Kayutangan Heritage. Terlebih ia melihat tingginya potensi kawasan Suhat jika dijadikan wisata milenial. 

“Saat ini potensinya (Suhat) tinggi, dari kalangan mahasiswa, ada kafe dan lain-lain. Nanti akan kami atur. Selama ini terjadi kemacetan, dan permasalahan lainnya akan dicarikan solusi,” tuturnya.

Sebelum itu, masih diperlukan beberapa penyelesaian terhadap permasalahan di Jalan Suhat. Untuk itu ia akan duduk bersama denhan masyarakat, perguruan tinggi, dan para ahli untuk mencari penyelesaian masalah. 

“Seperti kemacetan bisa dihindari apabila ada perencanaan yang matang. Ini baru awal, nanti ada pertemuan-pertemuan lagi untuk perbincangan intens tata ruang Suhat hingga ada solusi terbaik,” terang alumni ITN itu. 

Wahyu juga menyinggung terkait rencana transportasi publik gratis dengan fasilitas AC di tahun 2025 mendatang. Transportasi publik tersebut akan melintas di kawasan pendidikan, perdagangan, dan perkantoran. 

“Angkutannya ber-AC, titik-titiknya sudah jelas. Dishub sudah mengumpulkan pemilik angkot-angkot untuk saling sharing.  Semoga ini bisa untuk menyelesaikan permasalahan transportasi dan menjadi solusi di tahun 2024 mendatang,” tutup Wahyu.(*)

Tombol Google News

Tags:

Jalan Suhat Soekarno Hatta Malang Jalan Suhat Malang Kota Malang Wisata Milenial Wisata Milenial Suhat ITN Malang