KETIK, MALANG – Sebanyak 181 calon siswa Sekolah Rakyat di Kota Malang dinyatakan lolos seleksi administratif. Program tersebut hanya membuka jenjang SMP dan SMA.
Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinsos-P3AP2KB) Kota Malang, Donny Sandito, menjelaskan bahwa tidak ada calon siswa yang mendaftar untuk jenjang SD. Sebelumnya, lebih dari 240 pendaftar Sekolah Rakyat tercatat, namun setelah dilakukan asesmen, ditemukan peserta yang tidak memenuhi persyaratan.
"Kemarin sudah profiling. Asesmen turun ke lapangan dan ditemukan ada yang gak sesuai persyaratan. Ada yang mengundurkan diri. Total terakhir untuk SMA 77 siswa, SMP 104 siswa, dan SD tidak ada," ujarnya, Rabu, 28 Mei 2025.
Rencananya program Sekolah Rakyat di Kota Malang akan berjalan dengan 7 rombongan belajar (rombel) dengan rincian 4 rombel SMP dan 3 rombel SMA. Nantinya untuk 3 rombel SMA akan menjadi kewenangan Pemprov Jatim.
"Awalnya ditetapkan 4 rombel rencananya SD 1, SMP 1, dan SMA 2. Namun karena yang banyak mendaftar itu SMP, kemudian satu rombel kan 25 siswa, sehingga diputuskan oleh Kementerian bahwa kami ada 4 rombel SMP," jelasnya.
Setelah melalui proses seleksi administrasi, calon siswa Sekolah Rakyat akan mengikuti tes kesehatan pada sekitar bulan Juli 2025. Donny menekankan bahwa Sekolah Rakyat akan diisi oleh warga miskin ekstrem yang berada di desil 1 dan 2.
"Sesuai yang disampaikan Pak Mensos, sekarang untuk bantalan sosial kita mengurangi bansos, jadi lebih ke pemberdayaan. Mungkin nanti arahnya ke situ. Anaknya disekolahkan, orang tuanya diberdayakan baik secara ekonomi ataupun sosial," lanjutnya.(*)
