KETIK, PACITAN – Tak ada lauk, kepompong pun jadi.
Begitulah cara warga Kabupaten Pacitan mengubah metamorfosis ulat sebagai kuliner kaya protein.
Seperti Nurjanah misalnya, warga asal Dusun Jambu, Desa Bangunsari, Kecamatan Pacitan yang mengaku rutin berburu.
Berbekal keranjang kecil dan sebatang tongkat untuk mengais daun, ia mulai menyusuri tanah hutan.
Di sela-sela daun-daun kering, kepompong ulat atau enthung biasanya bersembunyi, dan menanti untuk ditemukan.
Sesekali, tangan Nurjanah terhenti ketika menemukan kepompong kecil berwarna hujau muda yang langsung ia masukkan ke toples bekas wadah kue.
"Nyari bakal lauk, enthung johar," ujar Nurjanah, Minggu, 17 November 2024.
Sejatinya ada tiga jenis kepompong, imbuh Nurjanah, namun yang paling favorit adalah kepompong johar.
"Biasanya, enthung johar suka bersembunyi di bawah daun yang agak kering, jadi harus hati-hati saat membalik daun-daunnya," ujarnya, sambil mengais tumpukan daun yang sudah kecokelatan.
Nurjanah bukanlah satu-satunya yang datang ke hutan. Sejumlah tetangga lain juga tampak asyik membolak-balik daun dengan semangat yang sama.
Meski tak saling berbicara banyak, kebersamaan mereka dalam berburu enthung terasa dalam senyum dan tawa yang sesekali terdengar, ketika ada yang menemukan kepompong berukuran besar.
Nurjanah tengah menunjukkan hasil buruannya kepompong johar di dalam toples. (Foto: Al Ahmadi/Ketik.co.id)
Seiring matahari mulai naik ketika jarum jam menunjukkan siang hari. Dengan wadah yang sudah terisi sekitar setengah kilogram enthung, merekapun kembali kerumah.
"Sejak dulu, kami biasa mencari enthung saat musim hujan tiba. Dari dulu sampai sekarang, enthung ini memang enak untuk dijadikan lauk," ucapnya sambil tersenyum, sembari mengeluarkan enthung lain yang baru ditemukan dari balik daun johar yang rapuh.
Kuliner kepompong itu diklaim memiliki cita rasa yang unik dan kaya akan nutrisi. Layaknya Enthung-enthung yang didapat Nurjanah, yang nantinya akan diolah, direbus atau digoreng.
Kendati, ia biasanya memilih memasak dengan cara sederhana yang sudah diajarkan keluarga.
Yakni, merebus enthung sebentar, lalu membalurnya dengan bawang yang diulek, menambahkan sedikit penyedap rasa, sebelum akhirnya menggorengnya hingga garing.
"Rasanya gurih, seperti udang," ungkapnya bangga.
Meski masih dianggap sebagai makanan ekstrim, minat terhadap kepompong sebagai makanan alternatif kian meningkat di kalangan warga setempat.
"Bagi yang penasaran boleh dicoba," tandasnya. (*)