Anak Petani Dusun Sokaan Ini Bertekat Jadikan Indonesia Raja Ekspor Lobster Dunia

Jurnalis: Adinda Octaviani
Editor: M. Rifat

14 September 2024 13:02 14 Sep 2024 13:02

Thumbnail Anak Petani Dusun Sokaan Ini Bertekat Jadikan Indonesia Raja Ekspor Lobster Dunia Watermark Ketik
HRM Khalilur R. Abdullah Syahlawiy, Sabtu (14/09/2024) (Foto: Adinda Octaviani/Ketik.co.id)

KETIK, SITUBONDO – HRM Khalilur R. Abdullah Syahlawiy, pebisnis asal Dusun Sokaan, Desa Trebungan, Kecamatan Mangaran, Kabupaten Situbondo terus melebarkan sayap bisnis lobster di Indonesia maupun di Luar Negeri.

Pria yang akrab di panggil Haji Lilur ini mengirim tim Balad Grup untuk memperdalam ilmu budidaya Udang Barong di Kampung Lobster Lombok Timur.

“Melalui Budi Daya Lobster, maka saya yakin mampu menjadi raja ekspor udang barong dunia. Untuk itu, saya serius untuk menjadi pembisnis ekspor lobster dunia dengan memanfaatkan kearifan lokal budidaya lobster di Lombok Timur, NTB,” tegas Haji Lilur, Sabtu 14 September 2024.

Tak hanya itu yang disampaikan Haji Lilur. Dia juga menjelaskan pihaknya akan menggunakan strategi meramu, memodifikasi dan memulai metode budidaya lobster ala atau gaya Kampung Lobster di Lombok Timur.

“Saya akan mengaplikasikan berbagai potensi gugusan Teluk di wilayah Indonesia, utamanya di wilayah Kangean, Sumenep, Jawa Timur,” tuturnya.

Untuk langkah awal, sambung Haji Lilur, Balad Grup telah mengirim tim untuk mempelajari teknik budidaya lobster di Lombok Timur, yang terkenal di Teluk Jukung, di Desa Telong Elong, Kecamatan Jeru Waru, Lombok Timur.

“Di sana, terdapat sekitar 500 keramba dengan kapasitas maksimal 250.000 ekor udang barong. Balad Grup mempunyai ambisi besar untuk menjadi pengusaha atau pembisnis lobster terbesar di Indonesia,” tegas Haji Lilur.

Lebih lanjut, Haji Lilur mengatakan, Balad Grup akan mendirikan keramba 14 di gugusan Teluk Kangean, mulai dari Teluk Pulau Malang hingga Teluk Panjen Angger, dengan target awal 500.000 ekor benih bening lobster dan bertahap ditingkatkan menjadi 10.000.000 ekor benih bening lobster.

"Kami akan melakukan budidaya lobster secara mandiri di Kangean tanpa menunggu kerja sama dengan perusahaan Vietnam. Langkah ini saya ambil merupakan bagian dari visi Balad Grup untuk menjadikan Indonesia sebagai raja ekspor lobster dunia,” kata Haji Lilur.

Dengan modal yang sudah disiapkan, sambung Haji Lilur, budidaya lobster ini akan dimulai pada Oktober 2024.

"Balad Grup akan memperluas area budidaya di 567 teluk di 27 provinsi di Indonesia. “Kami mempunyai target pasar ekspor lobster negara Vietnam, karena negara ini yang telah lama mengandalkan benih bening lobster (BBL) dari Indonesia,” ujarnya.

Selain itu, kata Haji Lilur, Balad Grup akan membangun kemitraan dengan perusahaan budidaya lobster di Vietnam untuk bersama-sama menguasai pasar internasional.

"Kami yakin dengan keahlian budidaya lobster lokal dan kerja sama dengan perusahaan Vietnam, maka Balad Grup bisa menguasai pasar global dan membawa Indonesia menjadi pusat ekspor lobster terkenal di dunia,” tutur Haji Lilur.

Peluang besar terbentang luas di depan mata. Namun, Balad Grup menyadari tantangan biaya pakan yang tinggi (60% dari total biaya), biaya pembuatan keramba dan pembelian bibit lobster bukan hal yang mudah untuk dihadapi.

“Untuk meminimalisir anggaran tersebut, maka solusi kami membangun pabrik pakan sendiri dan memaksimalkan potensi BBL di Indonesia. Kami juga akan memanfaatkan dana hasil ekspor lobster untuk mengembangkan bisnis ini lebih berkembang dan berkelanjutan,” tegas Haji Lilur.

Langkah bisnis budidaya lobster ini ditempuh, kata Haji Lilur, karena Balad Grup ingin mengembangkan budidaya lobster di Indonesia dan juga merupakan upaya strategis untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat dengan memanfaatkan kearifan lokal yakni memanfaatkan teluk-teluk yang ada di Nusantara ini.

"Dengan budidaya lobster ini, saya optimis akan mampu membawa Indonesia menjadi Raja Ekspor Lobster Dunia. Saya juga yakin bisa menguasai budaya lobster di pasar nasional dan dunia,” kata Haji Lilur, putra petani Dusun Sokaan, Desa Trebungan, Kecamatan Mangaran, Kabupaten Situbondo yang saat ini berada di Negara Vietnam. (*) 

Tombol Google News

Tags:

Anak Petani Dusun Sokaan Bertekat Menjadikan Indonesia Raja Ekspor Dunia Udang Lobster HRM Khalilur R. Abdullah Syahlawiy