Bangun Kembali Kepercayaan, Forkopimda dan TNI Temui Tokoh Masyarakat Ijen

19 Mei 2025 22:35 19 Mei 2025 22:35

Thumbnail Bangun Kembali Kepercayaan, Forkopimda dan TNI Temui Tokoh Masyarakat Ijen
Forkopimda Bondowoso bersama Komandan Brigade Infanteri 9/2 Kostrad menggelar pertemuan dengan tokoh masyarakat di kantor kecamatan Ijen (Foto: Haryono/Ketik.co.id)

KETIK, BONDOWOSO – Dalam upaya meredam ketegangan dan menjalin kembali komunikasi yang konstruktif, jajaran Forkopimda Bondowoso bersama Komandan Brigade Infanteri 9/2 Kostrad menggelar pertemuan dengan tokoh masyarakat di Kecamatan Ijen, Senin, 19 Mei 2025.

Pertemuan ini berlangsung di Kantor Kecamatan Ijen, Desa Sempol, dan dihadiri berbagai pihak terkait, termasuk unsur TNI, Polri, pemerintah daerah, dan perwakilan masyarakat.

Agenda ini menjadi respons langsung terhadap kesalahpahaman yang sempat mencuat terkait keberadaan TNI di Desa Kaligedang, wilayah yang terlibat dalam sengketa lahan antara warga dan pihak PTPN.

Danbrigif 9/2 Kostrad, Kolonel Inf Dr. La Ode M. Nurdin, menegaskan bahwa pihaknya hadir untuk membangun dialog, mendengar aspirasi warga, serta mencari jalan tengah yang adil dan damai.

“Kami ingin memastikan bahwa keberadaan TNI tidak menjadi sumber keresahan. Kami hadir bukan untuk mengintimidasi, melainkan untuk mendengar dan membantu mencari solusi,” ujarnya.

Ia juga menyebutkan bahwa kawasan Ijen sangat strategis untuk pelatihan militer, namun penggunaan wilayah tersebut harus tetap mempertimbangkan kondisi sosial masyarakat sekitar.

Letkol Arh Achmad Yani, Dandim 0822 Bondowoso, turut menyampaikan permintaan maaf atas miskomunikasi yang terjadi dan menegaskan bahwa TNI tidak berniat mengambil alih lahan, melainkan menjalankan program ketahanan pangan bersama PTPN.

“Konflik antara warga dan PTPN harus diselesaikan terlebih dahulu. Kami tidak akan melakukan tindakan sepihak. Untuk sementara, prajurit kami tarik kembali dari lokasi agar tidak menimbulkan kesalahpahaman baru,” katanya.

Wakil Bupati Bondowoso, As’ad Yahya Syafi’i, dalam kesempatan tersebut menegaskan bahwa pemerintah hadir sebagai penengah. Ia juga berjanji akan menyampaikan aspirasi warga ke pemerintah pusat demi mencari solusi jangka panjang.

Tokoh pemuda Kaligedang, Erik, mengungkapkan keresahan warganya. Ia menyoroti kerja sama PTPN dan TNI di atas lahan yang masih berstatus sengketa. Menurutnya, warga hanya menginginkan kejelasan hak dan rasa aman.

Senada dengan itu, Arnadin dari Kali Sengon menyatakan bahwa hutan telah menjadi sumber penghidupan masyarakat selama bertahun-tahun. “Kami butuh keadilan. Jangan sampai warga terus dirugikan oleh konflik yang tak kunjung selesai,” ujarnya.

Menutup pertemuan, Kapolres Bondowoso AKBP Harto Agung Cahyono menekankan pentingnya pendekatan yang humanis dalam menyelesaikan masalah agraria. Ia memastikan bahwa pihak kepolisian akan mengawal proses penyelesaian dengan mengedepankan keadilan.

Silaturahmi yang berlangsung lebih dari dua jam ini diisi dengan diskusi terbuka dan penuh suasana kekeluargaan. Para tokoh masyarakat memberikan apresiasi atas keterbukaan pihak TNI dan pemerintah dalam menerima kritik dan saran.

Semua pihak berharap, pertemuan ini menjadi awal dari terciptanya penyelesaian damai atas konflik lahan serta memperkuat sinergi antara masyarakat dan aparat demi terciptanya suasana kondusif di Kecamatan Ijen.

Kegiatan ditutup dengan doa bersama dan komitmen untuk menjaga keamanan dan kesejahteraan warga Ijen secara berkelanjutan.(*)

Tombol Google News

Tags:

Forkopimda Bondowoso Tokoh Masyarakat