KETIK, JEMBER – Anggota Fraksi Gerindra Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jember, Alfian Andri Wijaya menyebut Bupati Hendy Siswanto gagal memenuhi janji-janji politik selama masa pemerintahannya.
Menurut Alfian, sapaan akrabnya, Bupati Hendy gagal memenuhi janji politik sesuai yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Jember.
“Bupati Hendy gagal memenuhi janji-janjinya seperti yang tertuang RPJMD Kabupaten Jember. Hal ini sangat disayangkan, karena LKPJ tahun 2023 adalah yang terakhir pada periode kepemimpinannya,” ujar Alfian.
Adapun hal yang menjadi sorotan adalah pengentasan kemiskinan yang masih belum merata. Dapat dilihat dari investasi-investasi yang masuk hanya menyasar kelompok tertentu saja.
“Investasi yang di Jember ini tidak menyasar bidang dominan, seperti sektor pertanian. Ini bukti bahwa investasi belum bisa mengentaskan kemiskinan maupun pengangguran, termasuk pendidikan. IPM (Indeks Pembangunan Manusia) Jember kalah dengan kabupaten tetangga,” tukasnya.
Artinya pengelolaan anggaran di Kabupaten Jember belum maksimal dalam pembangunan infrastruktur pendidikan dan kesehatan. Bahkan Alfian mengaku jika masih sering mendapati gedung sekolah yang rusak serta sarana prasarana kesehatan yang tidak layak.
Lebih lanjut, Alfian juga menyinggung terkait infrastruktur Jember yang seringkali rusak meskipun masih seumur jagung. Salah satu proyek yang menggunakan dana anggaran multiyears di wilayah Jember barat. Bahkan, disebutkan jika masyarakat menduga proyek tersebut berpotensi dikorupsi.
“Itu membuktikan ketidakseriusan bupati dalam memenuhi janji sesuai RPJMD, bahkan rekomendasi kami tahun kemarin tidak dilaksanakan. padahal itu berdasar suara masukan rakyat yang notabenenya rakyat itu atasan para pemimpin termasuk bupati dan kami di dewan,” tegasnya.
Menanggapi, kritikan legislatif atas gagalnya pemerintahan dalam mengentaskan kemiskinan, Hendy menampik. Menurutnya angka kemiskinan Kabupaten Jember telah membaik dari tahun-tahun sebelumnya.
"Dulu Jember peringkat kedua terendah se-Jatim, tapi sekarang sudah naik. Posisi di peringkat ke-18. Pengangguran sudah turun tapi belum maksimal," ujarnya.
Kendati demikian, Bupati menganggap masukan-masukan itu bagus.Selanjutnya, semua kekurangan itu akan segera diperbaiki di sisa akhir masa jabatannya.(*)