Angka Stunting di Kabupaten Situbondo Masih Tinggi

10 Juni 2025 07:35 10 Jun 2025 07:35

Thumbnail Angka Stunting di Kabupaten Situbondo Masih Tinggi
Wakil Bupati Situbondo Ulfiyah, Selasa 10 Juni 2025 (Foto : Heru Hartanto / ketik.co.id)

KETIK, SITUBONDO – Wakil Bupati Situbondo Ulfiyah menyebutkan angka stunting di wilayahnya masih tinggi. Hal ini diungkapkan usai Metting Zoom penilaian strategi stunting dengan Pemprov Jatim, di Room Intellegence Lantai II Pemkab Situbondo, Selasa, 10 Juni 2025.

Tingginya angka stunting tersebut, sambung Wabup Ulfi, karena adanya perbedaan penilaian hasil survei yang dilakukan Pemkab Situbondo dan Pemprov Jawa Timur.

"Berdasarkan hasil survei Provinsi Jawa Timur yang dilakukan SSGI, angka stunting di Kabupaten Situbondo sebanyak 10,6 persen. Sedangkan sesuai hasil survei yang dilakukan Pemkab Situbondo melalui EEGM angkanya mencapai 5,9 persen," ujar Mbak Ulfi, panggilan akrab Wabup Situbondo.

Penilaian atau penanganan stunting di Kabupaten Situbondo, lanjut Mbak Ulfi, telah dilakukan aksi serentak pertama kali dilakukan pada bulan timbang Juli 2024 dengan jumlah balita mencapai 100 persen.

“Prevalensi angka stunting di Kabupaten Situbondo pada Tahun 2024 lalu, mencapai 10,6 persen. Angka ini lebih rendah dari Provinsi Jatim yang angkanya mencapai 14,7 persen. Berdasarkan indeks dari beberapa kabupaten di Jatim, Kabupaten Situbondo menduduki atau ranking terendah di Jatim setelah Kabuaten Magetan," ucap Wabup Ulfi.

Pekab Situbondo dan desa, lanjut Wabup Ulfi, telah melakukan intervensi penambahan anggaran secara terus menerus sejak tahun 2023 hingga 2025 tahun ini. "Artinya, terkait penanganan angka stunting menginginkan Situbondo zero," terangnya.

Bukan hanya itu yang disampaikan Wabup Situbondo, namun dia mengatakan, Pemkab Situbondo terus berupaya menurunkan angka stunting, walaupun angka tersebut masih tergolong tinggi.

“Berbagai program dan intervensi telah dilakukan untuk mencegah dan mengatasi stunting, termasuk peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, edukasi gizi, dan pemantauan tumbuh kembang anak balita,” jelasnya.

Keinginannya, imbuh Wabup Ulfi, angka stunting di Situbondo mencapai nol persen, sesuai dengan target Pemerintah Provinsi Jawa Timur. "Kami menginginkan status stunting di Situbondo sama dengan target Jawa Timur, yaitu zero stunting," harapnya.

Selain itu, kata Wabup Ulfi, sejumlah program prioritas juga akan dijalankan untuk menurunkan angka stunting. Diantaranya pemanfaatan pekarangan, kampanye gemar makan ikan, penyediaan air minum, pembangunan jamban, pembangunan rumah layak huni, serta pemberian insentif kepada kader Posyandu, kader KB, serta ketua RT.

“Beberapa daerah di Situbondo dengan angka stunting yang masih tinggi, yang akan menjadi perhatian khusus Pemkab. Untuk saat ini, daerah dengan angka stunting tertinggi ada di Kecamatan Kota dan Kecamatan Mangaran. Sekarang, trend stunting bukan lagi di pedesaan, tapi justru sudah beralih ke wilayah perkotaan," ungkap Wabup Ulfi.

Wakil Bupati juga menegaskan bahwa ke depan Pemkab Situbondo akan melibatkan berbagai pihak untuk bersinergi dalam menuntaskan mata rantai stunting.

"Keterlibatan seluruh pihak sangat penting, mulai dari lembaga masayarakat, organisasi keagamaan, perguruan tinggi, dinas-dinas terkait dan pihak swasta semuanya berkolaborasi dalam penanganan menurunan angka stunting ini," pungkas Wabup Ulfi. (*)

Tombol Google News

Tags:

Wabup angka Stunting Di Situbondo Masih tinggi Mbak Ulfi