KETIK, MALANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kota Malang telah memasang early warning system (EWS) di 13 titik. Hal ini untuk mengantisipasi bencana tanah longsor, mengingat sekarang sudah masuk musim hujan.
Kepala BPBD Kota Malang, Prayitno mengatakan, ketika sirine EWS bunyi, warga diminta untuk segera melakukan evakuasi. Ditegaskannya, keselamatan bersama menjadi hal utama.
"Kami sampaikan ke masyarakat ada edukasi dan lokasi-lokasi sudah kami pasang rambu (EWS) di area rawan longsor. Setiap curah hujan tinggi ada laporan dari EWS melalui visual kameranya, dan ada sensor airnya. Begitu sensor air terendam banjir, sirine nyala. Kalau sirine nyala masyarakat harus waspada untuk evakuasi," ujar Prayitno, Senin, (6/11/2023).
Ia melanjutkan, salah satu pemasangan EWS berada di gang 12 Lesanpuro. Meskipun di sana bukan merupakan DAS Brantas namun jika kapasitas hujan tinggi dapat membuat jembatan di daerah tersebut sampai terendam banjir.
Selain menggunakan EWS, BPBD Kota Malang telah mengantisipasi tanah longsor dengan memasang bronjong di daerah Lesanpuro.
"Kami sudah melaporkan ke Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas. Beberapa tempat seperti Gang Sate di Lesanpuro sudah dibuatkan bronjong isi batu untuk tangkis terjangan air agar tak menghantam permukaan tanah. Tempat lain kami sudah koordinasi dengan DPUPRPKP untuk menyampaikan ke Provinsi. Mungkin beberapa titik lainnya sudah diterima Provinsi dan mungkin sebagian sudah ditangani oleh DPUPRPKP untuk plengsengan," bebernya gamblang.
Menurutnya, tingginya curah hujan dikhawatirkan mampu menurunkan kekuatan tanah sehingga rawan terjadi tanah longsor. Maka dari itu, BPBD Kota Malang perlu melakukan imbauan ke warga.
"Sepanjang DAS Brantas dengan curah hujan tinggi, kontur permukaan tanah menjadi melunak. Jika curah hujan tinggi maka debit air tinggi. Otomatis bagian bawah tebing terkikis, terjadi penurunan kualitas dan menjadi lebih rapuh utamanya sungai di belokan-belokan," tuturnya.
Ia pun pun mengimbau supaya masyarakat dapat lebih waspada dan berhati-hati jika terjadi hujan deras. Terutama di daerah aliran sungai, karena berpotensi terjadinya tanah longsor.
"Sepanjang ruas tersebut, kami harapkan bisa waspada. Memang rumah itu di pinggir sungai dan sudah tinggal lama. Kami sudah sosialisasikan dan meminta masyarakat, Pak Lurah terutama yang di pinggir sungai supaya waspada," sebutnya.