Asmara Abigail Inspirasi Sineas Muda di Ciputra Film Festival 2025

31 Mei 2025 05:30 31 Mei 2025 05:30

Thumbnail Asmara Abigail Inspirasi Sineas Muda di Ciputra Film Festival 2025
Foto Asmara Abigail saat Expert Session di Ciputra Film Festival pada tanggal 30 Mei 2025. (Foto: Panitia CFF 2025)

KETIK, SURABAYA – Aktris ternama Asmara Abigail menjadi sorotan utama dalam sesi diskusi "From Script To Screen: Navigating Actress Journey" pada hari keempat 4th Ciputra Film Festival (CFF) 2025, Jumat, 30 Mei 2025.

Acara yang digelar di Dian Auditorium Universitas Ciputra Surabaya ini menarik perhatian ratusan peserta dari kalangan pelajar film, mahasiswa, dan pelaku industri kreatif.

Bintang film "Perempuan Tanah Jahanam" dan "Pengabdi Setan 1-2" ini membuka sesi dengan menceritakan perjalanan kariernya yang dimulai dari posisi figuran. Pengalaman pertamanya dalam dunia perfilman terjadi ketika rumahnya dijadikan lokasi syuting, di mana ia hanya tampil sekilas sebagai pejalan kaki berhelm.

"Dari situ kecintaannya pada proses pembuatan film terbentuk. Dia mulai mengikuti casting dalam berbagai film dan menjajal berbagai peran," ungkap Asmara saat menceritakan awal mula kariernya.

Momen penting dalam karier Asmara terjadi ketika ia mengikuti audisi untuk film "Pengabdi Setan" karya Joko Anwar. Meski awalnya berharap mendapat peran Rini sebagai tokoh utama wanita, ia justru ditawarkan peran Darminah yang relatif kecil dengan durasi penampilan singkat.

"Saat itu, Asmara bisa saja menolak karena peran Darminah cukup kecil dan durasi penampilannya pun singkat. Namun dia memilih untuk tetap menerima tawaran itu karena ingin sekali bekerjasama dengan Joko Anwar," paparnya kepada peserta.

Keputusan tersebut terbukti tepat. Dedikasi penuh yang dicurahkan Asmara untuk karakter Darminah membuat tokoh tersebut menjadi populer dan melambungkan namanya di industri perfilman Indonesia.

Pesan untuk Generasi Sineas Muda

Berdasarkan pengalamannya, Asmara memberikan sejumlah nasihat berharga untuk para sineas dan aktor-aktris muda. Ia menekankan pentingnya menghargai setiap peran, tidak peduli seberapa kecil kontribusinya dalam sebuah film.

"Dari situ Asmara memberikan pesan kepada seluruh sineas maupun aktor-aktris muda untuk mau menghargai setiap peran, sekecil apapun itu," tegasnya.

Selain itu, Asmara juga menyarankan para aktor untuk mengembangkan kualitas diri melalui kegiatan-kegiatan yang memiliki nilai mendalam, meskipun tidak selalu bersifat komersial. Ia juga mengingatkan pentingnya membangun jejaring dan memanfaatkan setiap kesempatan untuk berinteraksi dengan pelaku industri lainnya.

"Dia juga mengingatkan para sineas untuk pandai menjalin relasi dan memanfaatkan berbagai kesempatan untuk membangun jejaring. Salah satunya seperti pada 4th Ciputra Film Festival yang bisa mempertemukan penggiat dan pecinta dunia perfilman," tambah Asmara.

Showcase Film Internasional

Setelah sesi expert session, rangkaian CFF 2025 berlanjut dengan pemutaran film kompetisi di XXI Ciputra World Mall Surabaya. Festival ini menampilkan karya-karya dari dua kategori utama: High School Student Competition dan Fiction Competition.

 

High school student competition

Kategori kompetisi pelajar menampilkan enam film dari tiga negara:

Korea Selatan:

- "Goodbye War" (Sutradara: Nathan Ko)

Indonesia:

- "The Safe House" (Sutradara: Refino Kresnada Divantama)

- "A Blue Marked Disc" (Sutradara: Ayyub Basya)

- "Moerija" (Animasi) (Sutradara: Diandra Nayla Rasyif, Muhammad Fakhruzzaky Al Hariz, Bernessa Egalita Adli Buwana)

- "Saka Suwung" (Sutradara: Muhammad Asrul Mufadlol)

Inggris:

- "Ruined" (Sutradara: Joseph Stephen Sharp)

 

Fiction competition

 

Kategori kompetisi fiksi menghadirkan keberagaman budaya melalui karya dari enam negara:

 

Indonesia:

- "Pencatat Rindu yang Datang di Tengah Malam" (Sutradara: Wisnu Surya Pratama)

- "A Cat Can Look At a King" (Sutradara: Deris Muhamad)

Bangladesh:

- "Whisper of The Ink" (Sutradara: Ishtiyaj Ahmad Zinad)

Iran:

- "Two Slaps" (Sutradara: Kianoush Eslami)

Turki:

- "Life Goes On" (Sutradara: Hümam Özkara)

India:

- "A Deal" (Sutradara: Ajay Kannaujiya)

 

Program Open Air Cinema dan Fringe Events

CFF 2025 juga menggelar empat sesi Open Air Cinema dengan tema-tema menarik: "The People's Echo", "The Missing Space", "Erratic Identity", dan "Boundless Bridges". Program ini menampilkan karya sineas dari berbagai negara termasuk Indonesia, Kenya, India, Uzbekistan, Iran, Swiss, Kanada, dan China.

 

Selain pemutaran film, festival ini dilengkapi dengan berbagai Fringe Events yang terbuka untuk umum, seperti Cangkruk Cuy, Storytelling Wall, AI Voice Cloning, hingga pertunjukan panggung langsung.

 

Komitmen Pengembangan Sinema Internasional

Melalui rangkaian program yang beragam, Ciputra Film Festival 2025 membuktikan komitmennya sebagai platform kreatif internasional yang inklusif dan inspiratif. Festival ini tidak hanya menjadi ajang showcase karya, tetapi juga wahana pembelajaran dan networking bagi generasi muda dunia perfilman.

Kehadiran tokoh seperti Asmara Abigail dalam sesi expert session menunjukkan keseriusan penyelenggara dalam memberikan wawasan praktis dan inspiratif kepada para peserta. Festival yang berlangsung di Surabaya ini terus memperkuat posisinya sebagai salah satu event perfilman penting di Indonesia. (*)

Tombol Google News

Tags:

CFF 2025 Ciputra Film Festival Ciputra Film Festival 2025 Asmara Abigail Universitas Ciputra Surabaya