Atasi Kemacetan, Pemkot Malang Dorong Pemanfaatan Transportasi Publik

Jurnalis: Lutfia Indah
Editor: Gumilang

21 November 2023 07:15 21 Nov 2023 07:15

Thumbnail Atasi Kemacetan, Pemkot Malang Dorong Pemanfaatan Transportasi Publik Watermark Ketik
Sekretaris Daerah Kota Malang, Erik Setyo Santoso. (Foto: Lutfia/Ketik.co.id)

KETIK, MALANG – Bertambahnya jumlah kendaraan digadang menjadi salah satu penyebab kemacetan di Kota Malang. Pemkot Malang terus berupaya mengatasi kemacetan salah satunya akibat bertambahnya jumlah kendaraan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang Erik Setyo Santoso mendorong masyarakat untuk memaksimalkan transportasi publik alih-alih kendaraan pribadi. Diperlukan edukasi persuasif supaya masyarakat dapat tertarik menggunakan transportasi umum. 

"Kita perlu edukasi agar masyarakat lebih tertarik memanfaatkan transportasi publik. Sarana prasarana transportasi yang kita bangun harus bisa lebih menarik bagi masyarakat untuk menampung mobilitasnya," sebut Erik Setyo Santoso, Selasa (21/11/2023).

Pemerintah Kota Malang telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi kemacetan. Mulai dari pelebaran jalan, hingga rekayasa arus lalu lintas. Menurut Erik langkah tersebut akan lebih efektif jika diiringi dengan pemanfaatan transportasi publik sehingga kendaraan pribadi tidak membludak di jalanan.

"Transportasi publik ini menjadi solusi. Kalau kita mencoba mewadahi penambahan jumlah kendaraan setiap harinya, itu tidak akan pernah ada kata cukup. Jadi mulai dari lebar jalannya, panjangnya, fly over yang terbangun, itu tidak akan pernah menjawab kebutuhan dari jumlah kendaraan yang terus bertambah," tuturnya.

Erik mengakui bahwa hal tersebut tidak mudah untuk dilakukan. Terlebih jika melihat cepatnya pergerakan arus lalu lintas dan kebutuhan transportasi di Kota Malang yang semakin bertambah. 

"Tidak mudah memang, karena Kota Malang ini daerah yang sedemikian cepatnya perkembangannya, termasuk pergerakan arus lalu lintas. Karena itulah, dicari satu rumusan kebijakan yang aktivitas utama dari warga masyarakat bisa diwadahi, yang memberikan efek paling minimum," tambahnya.

Selain itu Erik juga menyebutkan perlunya pelebaran jalan, khususnya di kawasan persimpangan. Namun proses untuk pengadaan tanah tersebut memerlukan waktu yang sangat panjang.

"Ini dirumuskan semua titik-titik yang diawali dari kawasan yang memiliki kemacetan yang dinilai paling tinggi. Ada beberapa titik, utamanya juga di simpang-simpang yang kita rasa perlu adanya penyesuaian lebar kaki simpang. Artinya, titik-titik simpang untuk bisa mengalirkan arus belok kiri jalan terus, ataupun kalau ada lampu merah antreannya tidak terlalu panjang sakali. Nah ini yang akhirnya perlu pelebaran jalan, pengadaan tanah yang prosesnya cukup panjang dan tidak mudah," bebernya gamblang. (*)

Tombol Google News

Tags:

sekda kota malang Transportasi Publik Kota Malang kemacetan Kota Malang Kota Malang