Bank Emas Pegadaian: Solusi Likuiditas Baru untuk Pertumbuhan Ekonomi

Jurnalis: Husni Habib
Editor: Aziz Mahrizal

1 Maret 2025 12:12 1 Mar 2025 12:12

Thumbnail Bank Emas Pegadaian: Solusi Likuiditas Baru untuk Pertumbuhan Ekonomi Watermark Ketik
Masyarakat kini dapat mengelola emas lewat layanan Bank Emas Pegadaian. (Foto: Dok. BRI)

KETIK, JAKARTA – Bank Emas Pegadaian: Solusi Likuiditas Baru untuk Pertumbuhan Ekonomi

Keberadaan bank emas Pegadaian yang diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto pada Rabu 26 Februari 2025 lalu rupanya membawa angin segar terhadap likuiditas pembangunan di Indonesia. Akhirnya pelaku emas di Indonesia baik yang berasal dari korporasi besar maupun masyarakat dapat mengelola emasnya melalui sistem keuangan formal.

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan inisiatif ini tentu sangat menguntungkan masyarakat luas, dengan adanya Bank Emas atau Bullion Bank, publik kini memiliki keleluasaan mengelola emasnya dengan berbagai pilihan layanan yang disediakan oleh Pegadaian.

“Masyarakat bisa menabung emasnya dengan setor Rupiah, dapat saldonya nanti dalam gram. Bisa juga setor emas dalam gram, saldonya tetap dalam gram," kata Sunarso, Jumat 28 Februari 2025.

Lebih lanjut, keberadaan Bank Emas memberikan dampak positif untuk memonetisasi potensi emas yang selama ini belum masuk ke sistem keuangan formal. Dengan begitu, emas yang sebelumnya hanya disimpan secara pribadi dapat dioptimalkan untuk meningkatkan likuiditas dalam perekonomian nasional.  

“Itu kalau kita monetisasi, menjadi sumber likuiditas pembangunan. Dan bagi BRI, ini adalah sumber pertumbuhan baru," imbuhnya.

Bullion bank tidak hanya menyediakan layanan pengelolaan emas, tetapi juga memungkinkan masyarakat untuk memperoleh pembiayaan berbasis emas yang besarannya dapat disesuaikan sesuai kebutuhan.

"Kalau punya emas, bisa dititipkan. Kalau yang butuh emas, bisa kredit emas. Nanti mengembalikannya juga dalam bentuk emas," sambungnya.

Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara RI Erick Thohir menambahkan pemerintah ingin mengajak masyarakat agar menggunakan layanan Bank Emas karena saat ini terdapat 1.800 ton emas yang dimiliki masyarakat dan berada di luar sistem keuangan formal.

“Ada yang di bawah bantal, ada di toilet, di balik batu bata, dimasukin dalam situs. Ini realitas,” pungkas Erick. (*)

Tombol Google News

Tags:

BRI BBRI bullion bank emas pegadaian Ekonomi Likuiditas