KETIK, JAKARTA – Temuan soal anggur Shine Muscat yang memiliki residu bahan kimia berbahaya di Thailand dan Malaysia membuat banyak masyarakat Indonesia khawatir.
Untuk bahan kimia yang ditemukan di anggur berwarna hijau ini adalah pestisida yang bisa menimbulkan berbagai risiko kesehatan seperti gangguan fungsi hati dan ginjal.
Badan Pangan Nasional/National Food Agency (Bapanas/NFA) selaku Otoritas Kompeten Keamanan Pangan (OKKP) menyampaikan hasil rapid test atas anggur Shine Muscat.
Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi meminta OKKP dan OKKPD terus memperkuat pengawasan keamanan pangan segar di peredaran.
"Alhamdulillah hasil pengujian rapid test yang dilakukan oleh OKKP di daerah terhadap anggur Shine Muscat di peredaran menunjukkan hasil yang negatif," ujar Arief dalam keterangannya, dikutip laman resmi Bapanas Minggu 3 Novemer 2024 di Jakarta.
Meski sudah aman, Arief tetap meminta seluruh tim pengamanan untuk memperkuat pengawasan secara berkala untuk anggur Shine Muscat.
"Saya sudah minta kepada seluruh tim di keamanan pangan segar agar terus memperkuat pengawasan, dari rapid test lanjut dengan pengujian secara berkala, sehingga masyarakat atau konsumen secara umum aman dan nyaman," tambahnya.
Rapid test dilakukan sejak 29 hingga 30 Oktober 2024 di hampir 100 sampel di provinsi dan kabupaten/kota.
“Pengambilan sampel kita perluas sehingga totalnya mencapai 187 sampel yang berasal dari 18 Provinsi dan 42 Kab/Kota di seluruh Indonesia. Sampel ini tersebar di berbagai titik yaitu di importir, pasar tradisional, retail modern dan toko/kios buah," jelas Plh. Deputi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan, Yusra Egayanti.
Yusra menjelaskan, demi memperkuat jaminan keamanan pangan tersebut, selanjutnya akan dilakukan uji laboratorium terhadap sampling rapid test sehingga hasil yang didapatkan dari rapid test dapat lebih akurat, lebih valid, dan memberikan kepastian terhadap jaminan keamanan pangan segara di peredaran.
"Uji laboratorium ini kita lakukan sebagai bentuk penguatan pengawasan keamanan pangan sebagaimana arahan Kepala Badan Pangan Nasional, di mana hasilnya nanti tentu akan memberikan keyakinan yang lebih kuat lagi terhadap keamanan pangan segar, khususnya anggur Muscat ini," pungkasnya. (*)