KETIK, TRENGGALEK – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Trenggalek angkat bicara terkait standar anggaran untuk cabang olahraga (cabor). Hal ini dimaksudkan untuk menjawab salah satu aspirasi dari cabor Bapersi.
"Saya berterima kasih atas aspirasi yang disampaikan cabor Bapersi. Ini menjadi masukan yang baik bagi KONI," kata Hariyanto Sutrasman, Sekretaris KONI Trenggalek, Senin, 3 Februari 2025.
Sutras menjelaskan, sebenarnya dulu saat pembagian anggaran untuk cabor sudah ada yang bertanya terkait dasar besaran anggaran tersebut.
"Saya sudah menyampaikan dasar-dasar pembagian anggaran cabor. Waktu itu Bapersi juga menanyakan hal tersebut," imbuhnya.
Sutras menyampaikan, dasar pertama, kegiatan-kegiatan apa yang dilakukan oleh cabor pada tahun itu. Misalnya menyelenggarakan even-even internalnya dan mengikuti even kejurda, kejurprov atau pelatihan-pelatihan.
"Itu mestinya sudah terangkum dalam rencana kegiatan sebagai dasar pengajuan anggaran, " tegasnya.
Kedua, jumlah anggota atau klub binaan induk organisasi. Semakin banyak anggotanya atau atlet binaannya, maka anggarannya juga akan diperhitungkan.
Ketiga, cabor-cabor unggulan dan berprestasi. Seperti senam silat atau yang lain yang mendapat medali emas, perak, dan perunggu.
"Sedangkan yang terakhir ialah kebijakan dari pengurus, yakni cabor-cabor yang digemari oleh masyarakat. Seperti sepak bola, bulu tangkis, dan volly ball. Sebenarnya kami inggin anggaran untuk volly ball Rp 100 juta," tandasnya.
Sutras menyebut, masih ada ruang terkait standar anggaran cabor. Jika nanti di rakerda ada yang menghendaki anggaran tertinggi berdasarkan prestasi.
"Cabor berprestasi dapat anggaran besar juga pernah terjadi di era kepengurusan lama. Tapi masih di bawah cabor sepak bola dan bulu tangkis. Jadi monggo nanti disampaikan di rakerda, "tegasnya.
Ketika disinggung terkait cabor-cabor yang akan diberangkatkan di Porprov mendatang adalah cabor yang berpeluang atau berpotensi meraih medali, ia sangat setuju.
Pendeknya cabor yang mendapat medali saat kejurprov idealnya masuk nominasi menjadi duta Trenggalek.
"Ini ada beberapa cabor yang sudah mengirim sertifikat perolehan medali saat kejurprov. Sebut saja Yudo, Karate, Pentangque, Bola Tangan, dan lain-lainnya," ungkapnya.
Terkait target di Porprov 2025, ia berharap bisa lebih baik dari Porprov sebelumnya. Ada beberapa cabor yang mengalami peningkatan prestasi, contohnya Yudo. Tapi juga ada yang mengalami penurun, misal catur dan panahan.
"Tahun 2025 paling tidak harus beranjak dari peringkat 37," pungkasnya.(*)