KETIK, JAKARTA – Tokoh islam yang juga seorang Imam dari Chicago, Amerika Serikat, Abdul Malik Mujahid memuji pernyataan Presiden Prabowo Subianto beberapa waktu lalu di Mesir.
Tokoh islam yang juga merupakan pegiat HAM ini menyampaikan harapannya agar Indonesia lebih meningkatkan peranannya dalam mengatasi problematika kemanusiaan global.
“Kami mengapresiasi peranan Indonesia dan kepemimpinan Presiden Prabowo, terlebih saat beliau menyampaikan di Mesir bahwa HAM bukanlah untuk umat Islam,” ucapnya saat berkunjung ke Kantor Dewan Dakwah Islam Indonesia.( DDiIi) Jalan Kramat Raya 45, Jakarta Pusat, Sabtu, 1 Januari 2023.
Pria yang delapan kali masuk dalam “500 Muslim Paling Berpengaruh di Dunia” tersebut beberapa hari ini sedang berkunjung ke Indonesia.
Dalam kunjungan ke Indonesia, ia diterima sejumlah tokoh, seperti M. Jusuf Kalla, Menko Hukum HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan Prof Yusril Ihza Mahendra, Wamenlu Anis Matta, pimpinan MUI, Prof Din Syamsuddin , pimpinan Muhammadiyah, pimpinan Univ Islam Internasional Indonesia dan beberapa lembaga lainnya.
Selanjutnya, Abdul Malik yang juga merupakan Presiden Muslim Network TV Amerika Serikat mengatakan di seluruh dunia saat ini ada 400 juta umat Islam yang menjadi minoritas.
Bahkan berdasarkan data dari Brown University, ada 4,5 juta umat Islam yang terbunuh karena perang dan kekerasan.
"Namun tidak ada orang yang peduli dengan hal ini,” ucap Presiden Justice For All, sebuah NGO di Amerika Serikat yang concern untuk melindungi kebebasan beragama kaum minoritas.
Ketika ada seorang pimpinan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia bicara tentang hak untuk umat Islam, ini membuatnya kagum kepada Indonesia.
Menurutnya, Indonesia bisa berperan lebih besar lagi untuk mendukung penegakan keadilan bagi semua manusia, termasuk hak-hak bagi komunitas muslim yang menjadi minoritas di banyak negara.
“Saya sebagai Imam komunitas Muslim di Chicago dan mewakili lembaga Justice for All mengucapkan terima kasih kepada Presiden Indonesia ,kami berharap langkah penegakan keadilan ini terus berlanjut,” ujarnya.
Sementara itu, di Gedung DDII, Ahmad diterima Ketua Umum DDII, Dr. Adian Husain dan beberapa pengurus DDII. Pada kesempatan tersebut Adian menyampaikan terima kasih atas kedatangan Imam Abdul Malik Mujahid. Menurutnya ini merupakan langkah strategis dan penting.
Dalam kunjungan ke Indonesia, Abdul Malik ditemani sahabat karibnya, asal Malaysia, Prof. Wan Mohd Nor Wan Daud. Mereka berteman akrab sejak kuliah di Chicago University bersama M. Amien Rais dan M. Syafi'i Maarif.(*)