KETIK, MALANG – Bulan November membawa berkah bagi Hany Sahara, pelaku usaha penyewaan kebutuhan pengantin di Kota Malang. Pasalnya omzet di musim nikah ini hasilnya meningkat tajam.
Ia mengaku sejak awal November kebanjiran pesanan baju, tata rias, dan berbagai aksesoris pengantin baik dari dalam maupun luar Kota Malang. Dibandingkan dengan bulan Juni hingga Agustus, terjadi peningkatan pesanan hingga 90 persen.
“Baju dan aksesoris ini banyak dipesan dari luar Kota Malang. Ada yang dari Surabaya, Pasuruan, Probolinggo, Lumajang, dan juga Blitar,” ujarnya, Senin 18 November 2024.
Pemesanan segala aksesoris pengantin biasanya dilakukan dalam 2-3 bulan menjelang hari pernikahan calon pengantin. Harga yang dipatok untuk setiap paket baju pengantin pun cukup beragam. Biasanya ia menyewakannya dengan harga Rp 600.000 hingga Rp 1 juta.
Terdapat ciri khas setiap baju pengantin yang didesain. Demi menjaga kualitas, Hany menggunakan bahan terbaik dengan waktu pengerjaan selama satu bulan.
Hany juga memastikan bahwa model baju yang digunakan selalu mengikuti perkembangan zaman. Dengan demikian baju pengantin ya ia ciptakan tidak terkesan monoton.
“Kalau di sini saya punya ciri khas khusus dari segi model kita pasti up to date dan didesain sendiri, jadi pasti tidak ada yang menyamai dari luar. Terus untuk bahan yang kita gunakan kayak payetnya itu, payet yang berkualitas sehingga tidak luntur,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Eko Sri Yuliadi juga mengapresiasi kerja keras Hany. Usaha yang digeluti Hany, menurutnya, dapat terus berkembang.
Hal tersebut disebabkan usaha baju maupun perlengkapan pengantin akan selalu dibutuhkan oleh masyarakat. Terlebih lagi Hany juga sering mengikuti pendampingan dan pelatihan yang dilakukan oleh Diskopindag Kota Malang.
“Hany salah satu pengusaha baju pengantin yang pernah mengikuti pelatihan yang kami adakan. Dia memang ulet dan dapat memaksimalkan kesempatan, di mana serta kapan harus beraksi. Itu sangat baik dan bisa dijadikan contoh bagi pelaku usaha lain,” tutur Eko.