KETIK, RAJA AMPAT – Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya terkenal dengan keindahan alamnya yang eksotis. Ternyata selain menyimpan keindahan alam, Raja Ampat juga memiliki kekayaan budaya yang beragama yang mencerminkan Kebhinekaan di Indonesia.
Keberagaman budaya, suku, ras dan agama merupakan ciri khas bangsa Indonesia. Hal inilah yang membedakan masyarakat Indonesia dengan bangsa-bangsa lainnya di muka bumi ini.
Jika berkunjung ke Raja Ampat, para wisatawan tak hanya disuguhkan dengan pemandangan alam yang mempesona, namun pengunjung juga akan disuguhkan dengan budaya yang bernuansa khas Bali di Raja Ampat.
Untuk menunjang hal itu, Umat Hindu di Kabupaten Raja Ampat pada tahun 2022 lalu telah membangun pura untuk digunakan sebagai tempat ibadah, pemujaan dan persembahyangan.
Pembangunan Pura yang diberi nama 'Pura Catur Buana Raja Ampat ini didukung penuh oleh Pemerintah Daerah Raja Ampat dalam sisi pendanaan.
Berkat bantuan dari Pemerintah daerah dan para donatur lainnya, Pura Catur Bhuana Raja Ampat akhirnya diresmikan oleh Bupati Raja Ampat, Abdul Faris Umlati dan Staf Khusus Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD), Letjen TNI I Nyoman Cantiasa, pada hari Sabtu tanggal 8 Februari 2025.
Peninjauan di dalam Pura Catur Bhuana Raja Ampat usai peresmian. (Foto: Abhie/Ketik.co.id)
Bupati Raja Ampat, Abdul Faris Umlati menyatakan, Raja Ampat sebagai salah satu daerah destinasi wisata internasional, tidak hanya terkenal akan keindahan alamnya, namun Raja Ampat juga menjadi daerah tujuan wisata religi.
Sebab itu, dengan adanya pembangunan Pura Catur Bhuana Raja Ampat ini diharapkan menjadi ikonik dan menjadi tujuan wisata umat Hindu. Keberagaman budaya, lanjut AFU, menjadikan Raja Ampat sebagai salah satu daerah tujuan wisata dunia.
"Jadi, Raja Ampat tidak hanya terkenal dengan keindahan alamnya yang mempesona, akan tetapi dengan adanya pembangunan Pura Catur Bhuana Raja Ampat dapat menjadi ikonik serta menjadi salah satu tujuan wisata religi di Raja Ampat," terangnya.
Pura Catur Bhuana ini didirikan pada tahun 2022 di atas lahan seluas 60X50 persegi, yang terletak di jalan Perikanan, Kelurahan Sapordanco, Distrik Kota Waisai, Kabupaten Raja Ampat.
Dengan diresmikannya Pura Catur Buana ini, maka Umat Hindu di Raja Ampat sudah dapat digunakan untuk peribadatan dan ritual keagamaan.(*)