Gubernur Khofifah Sampaikan Pertanggungjawaban Penggunaan APBD Tahun 2024 di Rapat Paripurna DPRD Jatim

7 Mei 2025 23:10 7 Mei 2025 23:10

Thumbnail Gubernur Khofifah Sampaikan Pertanggungjawaban Penggunaan APBD Tahun 2024 di Rapat Paripurna DPRD Jatim
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa membacakan laporan penggunaan anggaran pendapatan dan belanja daerah Provinsi Jatim tahun anggaran 2024, di Rapat Paripurna DPRD Jatim (Foto: Martudji/ Ketik.co.id)

KETIK, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa membeber rincian penggunaan keuangan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jatim Tahun Anggaran 2024, di depan Rapat Paripurna DPRD Jatim yang dipimpin Blegur Prijanggono dari Fraksi Partai Golkar, Rabu 7 Mei 2025.

Gubernur Khofifah mengurai rincian penggunaan keuangan diawali dari laporan realisasi. Disampaikan, bahwa realisasi pendapatan di tahun 2024 sebesar Rp.35 triliun, 479 miliar, 855 juta, lebih.

"Itu setara 110,32 persen dari jumlah yang ditargetkan yakni sebesar Rp.32 triliun, 161 miliar, 553 juta rupiah lebih," urai Gubernur Khofifah.

Meliputi, pendapatan asli daerah sebesar Rp.23 triliun, 454 miliar, 679 juta rupiah lebih. Atau 111,21 persen, lebih tinggi dari jumlah yang ditargetkan sebesar Rp.21 triliun, 89 miliar, 692 juta rupiah lebih. 

"Itu bersumber dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dari lain-lain pendapatan asli daerah atau PAD, yang sah," terang Khofifah.

Sementara, pendapatan transfer terealisasi sebesar Rp.11 triliun, Rp.956 miliar, Rp.400 juta lebih atau 108,61 persen dari yang ditargetkan, yakni sebesar Rp.11 triliun 8 miliar 172 juta rupiah bersumber dari pendapatan transfer pemerintah pusat, dana perimbangan dan pendapatan transfer pemerintah pusat lainnya, serta dana insentif daerah. 

Kemudian, dari pendapatan lain-lain daerah yang sah, terealisasi Rp.68 miliar Rp.752 juta lebih atau 107,95 persen dari yang ditargetkan sebesar Rp.62 miliar Rp.687 juta yang berasal dari pendapatan hibah dan lain-lain pendapatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 

"Selanjutnya, untuk belanja daerah di tahun anggaran 2024, sebesar Rp.34 triliun, Rp 561 miliar, Rp.362 juta atau 69,14 persen dari jumlah yang dianggarkan sebesar Rp 35 triliun, Rp.948 miliar, Rp.325 juta lebih," kata Khofifah. 

Belanja daerah itu terdiri dari belanja operasi, sebesar Rp.22 triliun, Rp.994 miliar, Rp.72 juta atau 95,36 persen dari yang dianggarkan, sebesar Rp 24 triliun, Rp.112 miliar, Rp.343 juta. 

Belanja Modal sebesar Rp.2 triliun, Rp307 miliar, Rp.624 juta lebih atau 93,09 persen dari yang dianggarkan sebesar Rp.2 triliun, Rp.478 miliar, Rp.793 juta. 

Belanja Tidak Terduga, sebesar Rp.140 miliar, Rp.538 juta atau 72,89 persen dari yang dianggarkan sebesar 192 miliar, Rp.806 juta.

Belanja Transfer, realisasi Rp.9 triliun, Rp.119 miliar, Rp.126 juta atau 99,50 persen dari yang dianggarkan sebesar Rp 8 triliun, Rp.165 miliar, Rp.381 juta. Untuk belanja transfer terdiri dari, belanja bagi hasil pajak daerah kepada pemerintah kabupaten/kota. Untuk kabupaten/kota sebesar Rp.8 triliun, Rp.267 miliar, Rp.242 juta lebih, atau 100,39 dari yang dianggarkan sebesar Rp.8 triliun, 235 miliar, Rp.68 juta lebih. 

Belanja Bantuan Keuangan, realisasi sebesar Rp.851 miliar, Rp.883 juta atau 91,57 persen dari yang dianggarkan sebesar Rp.930 miliar, Rp.313 juta, lebih.

"Dengan adanya realisasi pendapatan daerah yang lebih besar dari realisasi belanja daerah, maka terdapat surplus anggaran sebesar Rp.918 miliar, Rp.493 juta rupiah lebih, dari perkiraan defisit dalan APBD sebesar Rp.3 triliun, Rp.787 miliar, Rp.772 juta lebih," urai Khofifah, sambil menunjuk ke layar. 

Untuk pembiayaan yang dilakukan dengan optimal, baik yang bersumber dari Silpa tahun lalu, serta pembayaran pokok utang. Terealisasi, pembiayaan netto sebesar Rp 3 triliun, Rp.787 miliar, Rp.772 juta rupiah yang diperoleh dari realisasi penerimaan pembiayaan sebesar Rp.3 triliun, Rp.796 miliar, Rp.949 juta lebih. Dan realisasi pengeluaran pembiayaan sebesar Rp.9 miliar Rp.176 juta lebih. 

Diakhir, Gubernur Khofifah menguraikan untuk perubahan saldo anggaran lebih, di awal tahun 2024 sebesar Rp.3 triliun, Rp.796 miliar, Rp.949 juta lebih. Sedangkan penggunaan saldo anggaran lebih, sebagai penerimaan pembiayaan tahun berjalan, sebesar Rp.3 triliun, Rp 796 miliar, Rp.949 juta lebih. Sisa lebih pembiayaan anggaran di tahun berjalan adalah Rp.4 triliun, Rp.706 miliar, Rp.266 juta lebih. 

"Sehingga Saldo Anggaran Lebih Akhir Tahun 2024, sebesar Rp.4 triliun Rp 708 miliar, Rp.319 juta lebih," ungkapnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

Rapat Paripurna DPRD Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa Blegur Prijanggono DPRD Jatim APBD 2024