KETIK, JEMBER – Tidak lepas dari gadget merupakan persoalan pelik dewasa ini. Kehadiran teknologi tidak bisa dihindari lagi dalam kehidupan sehari-hari, bahkan tak jarang orang tua memberikan handphone agar anaknya bisa duduk diam.
Namun hal tersebut justru memengaruhi keseimbangan otak. Fase pertumbuhan seorang anak menjadi terhambat karena fungsi motorik yang tidak diasah sejak kecil.
Tak jarang juga anak-anak bisa kecanduan bermain gadget jika orang tua abai. Anak merasa gelisah, tidak tenang, cemas, bahkan mengamuk jika dijauhkan dari gadget.
Seorang psikolog menjelaskan, sebelum sampai ke taraf kecanduan, para orang tua perlu melakukan pendisiplinan yang lebih ketat.
“Bukan berarti kemudian dimarahi atau dihukum. Tetapi bagaimana orang tua dan guru melakukan pendisiplinan positif. Jadi anak-anak itu sering kita ajak bicara tentang dunia internet dan digital, baik buruknya, akibatnya dalam perilaku anak,” kata Senny Weyara, Psikolog dari Kabupaten Jember.
Yang terpenting, sebagai orang tua bisa menjadi sahabat sekaligus pendampingan anak dalam bermain gadget. Termasuk menggunakan fitur-fitur pembatasan konten untuk anak-anak alias parental guide.
Sementara, ada batasan waktu yang baik untuk bermain gadget, karena ini sudah tidak bisa dipungkiri lagi. Screen time atau waktu anak bermain gadget tidak hanya perangkat handphone saja, namun termasuk televisi, console game, layar komputer, dan sebagainya.
“Nah ini kalau yang umur 0 sampai 1,5 tahun itu sebenarnya enggak rekomen ya. Karena pada saat itu kan struktur otak sedang tumbuh. Ketika anak itu berinteraksi langsung dengan gadget pasti ada radiasi dan pencahayaan layar yang bisa mengganggu itu,” tutur perempuan yang juga dosen di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember itu.
Kemudian kalau untuk anak umur 2 tahun sampai 7 tahun, atau setara pendidikan usia dini atau taman kanak-kanak maksimal hanya 1 jam screen time. “Maksimal banget 2 jam, itu sudah sampai pada batas bahaya,” lanjutnya.
Selain batas waktu screen time, postur tubuh anak juga perlu diperhatikan ketika sedang bermain gadget. Menundukkan kepala sampai posisi duduk yang membungkuk dalam jangka waktu lama akan berpengaruh pada syaraf.
“Postur tubuh yang mungkruk (melingkar) tidak baik pada tulang punggung yang sarat akan syaraf. Yang akan menjadi masalah pada kemudian hari, bisa saja tidak bisa berjalan dengan tegak ketika usia paruh baya,” kata Senny.
Untuk itu, Senny menyarankan agar orang tua mengajak anak-anak beraktivitas di luar ruangan. Sehingga mengurangi rasa malas yang berlebih dan menghabiskan waktu berjam-jam di depan gadget.(*)