Cerita Leonard Yoriko Bangkit dari Penyakit Stroke 

Jurnalis: Shinta Miranda
Editor: Naufal Ardiansyah

23 Mei 2023 14:05 23 Mei 2023 14:05

Thumbnail Cerita Leonard Yoriko Bangkit dari Penyakit Stroke  Watermark Ketik
(Kiri) CEO Ketik.co.id Kiagus Firdaus dan Motivator Leonard Yoriko. (Foto: Shinta Miranda/Ketik.co.id)

KETIK, SURABAYA – Salah satu motivator nasional Leonard Yoriko sempat dalam kondisi stroke saat pandemi hingga saat ini, namun semangat Yoriko untuk terus sembuh sangat besar hingga saat ini mampu beraktivitas seperti biasa. 

Iko panggilan akrab Yoriko mengungkapkan ia tidak pernah merasakan atau menderita karena stroke yang dideritanya. Ia terus menyebut bahwa penyakit itu adalah sebuah anugerah. 

"Kalau lihat ceritanya sih satu, saya tidak menyebut itu sebagai sakit. Yang kedua saya harus sebut itu anugerah. Yang ketiga memang sebelum itu pun saya cuma berusaha mempertahankan. Saya diberi kemampuan untuk membuat seminar," paparnya pada Ketik.co.id. 

Pria yang merupakan Alumni UB ini juga menceritakan bahwa orang-orang dekatnya mengira kondisinya tidak akan pulih seperti semula, namun semua itu salah. Iko terus bersyukur atas kejadian itu. 

"Saya hanya berusaha menjadi makhluk Tuhan yang paling biasa. Kembali lagi pada apa yang diberikan Tuhan," ucapnya Founder Motivation Garage itu. 

Foto Potret Yoriko Leonardo. (Foto: Shinta Miranda/Ketik.co.id)Potret Leonard Yoriko. (Foto: Shinta Miranda/Ketik.co.id)

Menurutnya, hidup tak akan berguna karena tidak bermanfaat untuk orang lain. Bapak dua ini juga mengungkapkan pentingnya peduli dengan orang lain. 

"Ternyata yang membuat kesehatan saya kembali pulih adalah kalau ingin sembuh ya sembuhkan orang lain. Kalau mau doanya manjur, doakan orang lain. Kalau ingin sukses, sukseskan orang lain. Saya tidak lagi berpikir untuk diri saya sendiri," papar Laki-laki pencinta motor lawas ini. 

Menurut Iko, yang paling susah di fase ini tidak hanya stroke, yang paling berat menurutnya adalah penerimaan diri. Yang kedua kepasrahan, yang ketiga doa yang benar. 

"Selama ini doa kita hanya untuk mengamankan pekerjaan kita, harta kita. Dan akhirnya kita jarang bersyukur dan mendoakan orang lain," ujarnya. 

Ia menceritakan pulih dari stroke kurang dari 1 tahun, hanya melakukan pengobatan biasa. Hanya saja yang membedakan tingkat penerimaan diri bahwa ini adalah anugerah dari Tuhan. 

"Diberi seragam yang baru oleh Tuhan. Yowes iki aku dengan segala kelebihan dan kekurangannya," ucap Iko. 

"Sampai sekarang saya tidak pernah bilang kalau saya sehat, semua stroke punya kelainan setelah itu. Ya itu dia menerima. Memang sekarang saya tidak boleh capek," tambahnya. 

Iko mengungkapkan motivasi terakhir yang membuat Ia terus kuat dan terus tumbuh adalah menerima diri sendiri. Ia juga membeberkan satu pelajaran penting pasca serangan dan sembuh dari stroke. 

"Dulu saya fokus pada rekening bank. Sekarang saya lebih mengutamakan rekening cinta. Dan itu yang saya bawa ke mana-mana dalam seminar," terangnya. 

"Terus ketika energi kita kasihkan ke orang lain dengan baik dan tulus, kita akan dapat energi yang luar biasa. Jadi jangan perintah Tuhan untuk memberikan sesuatu yang kamu sudah perkirakan. Karena Tuhan jauh lebih tahu apa yang kita butuhkan," tegas Leonard Yoriko. (*)

Tombol Google News

Tags:

Motivator Alumni UB stroke Leonard Yoriko